REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fillipo "Pippo" Inzaghi boleh jadi sosok yang sangat disegani saat masih aktif sebagai pesepak bola. Popularitasnya dikenal seantero dunia bersama Juventus, AC Milan, dan timnas Italia. Ketajamannya di depan gawang membuat adiknya, Simone Inzaghi, berada di bawah bayang-bayangnya.
Namun selepas pensiun dan menjadi pelatih, nasib kedua terbalik. Simone sukses bersama Lazio dan kini dengan Inter Milan. Sementara Pippo gagal menjawab tantangan bersama AC Milan dan juga tak impresif saat dipercaya menangani klub-klub semenjana.
Terbaru, Pippo dipecat oleh Salernitana. Manajemen tim yang berada di dasar klasemen Serie A, ter[aut lima poin dari zona aman tersebut, memilih Fabio Liverani sebagai penggantinya dengan harapan dapat menghindari degradasi lagi.
Ini merupakan pergantian pelatih ketiga pada musim yang bermasalah bagi Salernitana. Bahkan manajer umum Salernitana Walter Sabatini mengakui persentase peluang klub untuk selamat dari degradasi hanya 3,5 persen saja. Hal itu dikatakan Walter dalam konferensi pers untuk memperkenalkan Liverani pada Senin (12/2/2024), setelah kekalahan terbaru tim melawan Empoli 1-3.
Namun Salernitana pernah berada di posisi ini sebelumnya. Dua tahun lalu, Davide Nicola – yang saat ini bertugas di Empoli – menjadi pelatih ketiga Salernitana musim ini, dengan tim tersebut menghabiskan sebagian besar musimnya dengan berada di posisi terbawah klasemen.
Namun, Nicola menghadirkan keajaiban, membawa Salernitana meraih 18 poin dalam 15 pertandingan tersisa untuk tetap bertahan.
"Saya menerima tantangan ini karena saya melihat kualitas tim ini dan saya yakin kami bisa mendekati tim yang ada di atas kami," kata Liverani dikutip dari AP, Selasa (13/2/2024).
"Ada keajaiban olahraga di kota ini beberapa tahun lalu dan stadion serta para penggemarnya merupakan nilai tambah," ujar pria berusia 47 tahun itu.
Ini merupakan awal yang sangat sulit bagi Liverani, dengan pertandingan pertamanya sebagai pelatih adalah melawan pemimpin liga Inter Milan pada Sabtu (17/2/2024). Pertandingan itu sedianya akan mempertemukan Pippo melawan adiknya Simone, yang merupakan pelatih Nerazzurri, tapi urung dengan pemecatan ini.
Pippo menggantikan Paulo Sousa pada bulan Oktober. Namun, kekalahan di kandang melawan tim yang sedang berjuang, Empoli, menjadi kekalahan ke-11 dalam 18 pertandingan di semua kompetisi dalam priodenya sebagai pelatih. Dengan hanya tiga kemenangan selama periode tersebut, Pippo harus merelakan kursi pelatihnya kepada Liverani.
Di sisi lain, Salernitana tidak merinci berapa lama kontrak Liverani. Ia sendiri mengakui ketika seorang pelatih datang pada bulan Februari atau Maret, sulit untuk membicarakan apa yang bisa terjadi pada akhir musim.
"Saya pikir klub memilih saya untuk melakukan yang terbaik dalam beberapa bulan ini, kita lihat saja apakah kami berhasil mencapai kegilaan kecil dalam menyelamatkan diri kami sendiri dan jika kedua belah pihak menginginkannya, kami akan melanjutkannya," kata dia.
Liverani terakhir kali melatih Cagliari di Serie B tetapi dipecat pada Desember 2022 setelah beberapa bulan yang mengecewakan. Mantan gelandang Lazio dan Italia ini juga pernah melatih Genoa, Leyton Orient, Ternana, Lecce, dan Parma. Langkah manajemen Salernitana ini merupakan pergantian kepelatihan ketujuh di Liga Italia musim ini.