REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pelatih Italia Fabio Capello membedah keunggulan dua pelatih tim favorit juara Liga Champions musim ini, Manchester City dan Real Madrid. Ia menilai perubahan sistem yang dilakukan Pep Guardiola membantu City memenangkan Liga Champions musim lalu, juga memuji Carlo Ancelotti yang mengandalkan kualitas para pemain.
Ancelotti telah memenangkan Liga Champions empat kali sebagai pelatih, lebih banyak dari manajer lainnya dan Capello menjelaskan mengapa rekan senegaranya begitu istimewa.
“Karena dia bisa meyakinkan beberapa pesepak bola untuk bermain di luar posisinya. Sekalipun seorang pemain tidak menampilkan performa terbaiknya di posisi lain, keyakinan 90 persen sudah membuat perbedaan. Ancelotti hebat dalam hal ini. Dia tidak selalu menggunakan sistem yang sama, tapi dia mengandalkan kualitas pemain,” kata Capello, dikutip dari Football Italia, Rabu (14/2/2024).
Di sisi lain, Guardiola telah memenangkan Liga Champions tiga kali, termasuk gelar juara pertama Manchester City di kompetisi tersebut, yang diraih musim lalu di final melawan Inter Milan.
“Pep, sebaliknya, telah menggunakan sistem yang sama sejak lama meski belakangan ini, dia telah berevolusi dan ini memungkinkan dia memenangkan Liga Champions,” kata Capello.
Pada masa lalu, Guardiola tidak pernah berhasil memenangkannya selepas meninggalkan Barcelona. Sebab, ia tidak mampu menularkan mentalitas pemenang yang dia miliki di Barcelona.
"Dia gagal melakukannya di Bayern. Sekarang, dia telah mengubah sistem, dan seorang bek, John Stones, bermain sebagai gelandang untuk memberikan dukungan dalam bertahan,” urai Capello.
Real Madrid yang ditangani Ancelotti dan Manchester City yang dipegang Guardiola meraih kemenangan pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Madrid mengalahkan RB Leipzig 1-0, sementara City membekap FC Copenhagen 3-1 pada Rabu (14/2/2024) dini hari WIB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
