Kamis 15 Feb 2024 21:48 WIB

Peringkat FIFA Indonesia Meroket, Waketum PSSI: Bukti Transformasi Telah Berjalan Baik

Transformasi sepak bola Indonesia tentu butuh proses panjang yang tak mudah.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali.
Foto: dok PSSI
Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali bersyukur Indonesia naik ke ranking 142 FIFA setelah perjalanan skaud Garuda di Piala Asia 2023. Zainudin mengatakan hal ini menandakan transformasi sepak bola nasional di bawah kepemimpinan Ketum PSSI Erick Thohir berjalan sesuai harapan.

"Alhamdulillah kita naik lagi sekarang 142, tentu kita syukuri dan ini menandakan bahwa transformasi sepak bola Indonesia yang dilakukan oleh PSSI di bawah komando Ketua Umum Pak Erick Thohir sudah berjalan ke arah yang benar," kata Zainudin saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (15/2/2024).

Baca Juga

Transformasi sepak bola Indonesia tentu butuh proses panjang yang tak mudah, mulai dari pembinaan usia dini hingga perbaikan kompetisi sepak bola nasional. Sementara ini, Indonesia memang masih berada di urutan kelima di kawasan Asia Tenggara, tapi perkembangan yang ditunjukkan oleh timnas Indonesia menuju ke arah yang lebih baik. 

"Pembinaan-pembinaan yang kita lakukan, kompetisi juga sudah mulai berjalan baik, sehingga menghasilkan satu timnas yang sekarang ini sudah menjadi lebih baik. Karena kan semua itu tujuannya untuk terbentuknya satu tim nasional yang bagus, yang kuat, yang tangguh," ujarnya. 

Ia mengungkapkan pembinaan usia dini hingga kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 juga turnamen Piala Soeratun yang digelar oleh PSSI semuanya dilakukan semata-mata untuk terbentuknya timnas uang kuat. Selain itu, kata dia, ada juga program cepat yang dilakukan oleh PSSI saat ini adalah dengan memberikan kesempatan kepada pemain diaspora atau pemain berdarah Indonesia yang tersebar di luar negeri.

"Sangat jelas Ketua Umum Pak Erick Thohir dan teman-teman bahwa kita hanya mau melakukan pewarganegaraan (naturalisasi) bagi mereka yang punya darah keturunan Indonesia. Jadi ini semua adalah upaya kita untuk mengejar ketertinggalan, bahkan kita ini tertinggal dari beberapa negara ASEAN," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement