REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintang sepak bola Brasil Dani Alves dibebaskan dari penjara pada Senin (25/3/2024) setelah membayar jaminan sebesar 1 juta euro atau sekira Rp 17 miliar. Ia dibebaskan sambil mengajukan banding atas hukuman pemerkosaan, kata pengadilan Spanyol, dikutip AP, Senin (25/3/2024).
Mantan pemain Barcelona itu juga menyerahkan paspornya, tapi jaksa penuntut menolak melepaskannya dengan jaminan karena kemungkinan risiko penerbangan.
Alves pada bulan lalu dinyatakan bersalah karena memperkosa seorang wanita di klub malam pada Desember 2022. Ia dijatuhi hukuman empat tahun enam bulan penjara. Dia membantah melakukan kesalahan selama persidangan tiga hari.
Alves, 40 tahun, yang meninggalkan gedung pengadilan dengan mengenakan jeans dan jaket hitam di atas kemeja putih, telah menghabiskan 14 bulan terakhir di penjara Brians II yang terletak 45 menit dari Barcelona. Ini terhitung sejak ia ditahan secara preventif oleh pihak berwenang yang menyelidiki tuduhan pemerkosaan tersebut.
Alves tidak diperbolehkan meninggalkan Spanyol dan dilarang mendekati atau berkomunikasi dengan korban.
Pembebasan Alves bertepatan dengan protes di luar Brians II oleh petugas penjara yang menuntut kondisi yang lebih baik di penjara-penjara di timur laut Katalunya. Tuntutan tersebut menyusul pembunuhan seorang juru masak penjara oleh seorang narapidana di penjara lain.
Alves diharuskan datang ke pengadilan setiap Jumat, dan waktu lain jika diperintahkan. Ia juga wajib memberikan nomor telepon agar dapat dihubungi dan ditemukan lokasinya. Pemain asal Brazil tidak diperbolehkan berada dalam jarak 1 kilometer (0,6 mil) dari tempat tinggal korban, tempat kerja atau lokasi lain yang biasa ia kunjungi.
Pekan lalu, pengadilan memberinya kemungkinan untuk keluar dari penjara dengan jaminan setelah semua permintaan sebelumnya ditolak karena dia dianggap berisiko melarikan diri. Para hakim berbeda pendapat 2-1 mengenai keputusan pekan lalu, dan mereka yang mendukung pemberian jaminan kepada Alves mengatakan mereka yakin risiko meloloskan diri telah berkurang.
Kantor kejaksaan Spanyol di Barcelona pada Jumat meminta pengadilan untuk mempertimbangkan kembali keputusan tersebut, dengan mengatakan mereka yakin risiko Alves melarikan diri meningkat setelah dia dinyatakan bersalah. Mereka ingin Alves tetap dipenjara sambil menunggu bandingnya.
Jaksa juga mengingatkan pengadilan bahwa Brasil tidak mengekstradisi warganya ketika mereka dijatuhi hukuman di negara lain.
Belum ada tanggal yang ditetapkan untuk sidang banding di pengadilan yang lebih tinggi di Barcelona. Setelah itu, kasusnya bisa dibawa ke Mahkamah Agung Spanyol di Madrid. Pengacara Alves mengupayakan pembebasannya sementara jaksa ingin hukuman penjaranya ditingkatkan menjadi sembilan tahun. Pengacara korban menginginkan dia dipenjara selama 12 tahun.
Alves adalah salah satu pemain tersukses di generasinya dan memenangkan puluhan gelar bersama klub elit termasuk Barcelona, Juventus, dan Paris Saint-Germain. Dia juga membantu Brasil memenangkan dua Copa America dan satu medali emas Olimpiade pada usia 38 tahun. Dia bermain di Piala Dunia ketiganya, satu-satunya gelar besar yang belum dia menangkan, pada tahun 2022. Dia bermain untuk Barcelona dari 2008-16, membantu untuk menang tiga Liga Champions dan enam Liga Spanyol, dan sempat bergabung kembali dengan klub pada tahun 2022. Ia masih memiliki tempat tinggal di dekat kota ini.