REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kieran McKenna merupakan pelatih yang paling dicari di musim panas ini. Pelatih berusia 38 tahun ini telah membawa Ipswich Town meraih promosi dari League One ke Divisi Championship, berlanjut ke Liga Primer Inggris hanya dalam dua musim.
Ipswich akan merasakan musim pertama di Liga Primer Inggris dalam 22 tahun. Namun, terdapat tanda tanya besar perihal apakah ia akan tetap berada di Portman Road musim depan.
Sky Sports News telah memberitakan, McKenna adalah kandidat untuk posisi pelatih Chelsea dan Brighton and Hove Albion. Para petinggi Manchester United tak ketinggalan telah bertemu dengan perwakilan McKenna.
Ipswich menyadari adanya hubungan tersebut namun mereka belum menerima pendekatan resmi dari klub mana pun. Mereka akan melakukan yang terbaik untuk mempertahankan McKenna, yang punya kontrak sampai 2027, dan berencana untuk melakukan pembicaraan mengenai masa depannya.
Jadi, apa alasan McKenna menjadi pelatih yang paling diminati? Gaya sepak bola menyerang dengan statistik mentereng yang dihasilkannya menjadi jawabannya.
Gaya sepak bola menyerang Ipswich menarik perhatian banyak orang di Divisi Championship musim ini. Meski berstatus tim promosi, the Tractor Boys menjadi pencetak gol terbanyak di Divisi Championship dengan 92 gol dari 46 pertandingan.
Ipswich juga merupakan salah satu raja bola mati dengan 19 yang tercipta lewat set piece. Ipswich hanya kalah dari Cardiff (21). Namun yang paling berkesan adalah banyaknya jumlah gol menjelang laga berakhir yang dicetak oleh anak asuh McKenna. Ipswich mencetak 25 gol musim 2023/2024 setelah menit ke-76, dan banyak di antaranya yang menentukan. Hal ini berarti bahwa Ipswich meraih 32 poin dari posisi kalah musim lalu - sepertiga dari total poin mereka secara keseluruhan.
Awal McKenna menangani Ipswich
Adam Williams dari Sky Sports, melaporkan, pada 16 Desember 2021 Ipswich mengonfirmasi pelatih baru mereka. Dia adalah asisten manajer Manchester United yang baru berusia 35 tahun, McKenna, telah ditunjuk sebagai manajer baru mereka dengan kontrak berdurasi tiga setengah tahun.
Reaksi yang terdengar di luar adalah, "Kieran siapa?". Ini dapat dimengerti karena tak banyak yang mengenal sosoknta sebagai pembantu Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, dan Ralph Rangnick di Old Trafford bersama Michael Carrick.
Pada awalnya, ia berbicara dengan lembut, tetapi metodis, jelas dan jujur dalam keterlibatannya dengan media. Para penggemar segera menyambut kedatangan McKenna. Karena datang pada pertengahan musim, target promosi sulit dicapai. Namun peta jalan menjadi jelas saat ia memulai musim penuh pertamanya.
Freddie Ladapo, Dom Ball, dan Leif Davis menjadi rekrutan musim panas yang penting. Sejak awal, sudah jelas bahwa perebutan gelar juara League One pada musim tersebut akan berlangsung sengit.
Plymouth mengatur dan mempertahankan kecepatan di sepanjang kompetisi, sementara Ipswich, Sheffield Wednesday dan Barnsley mencoba untuk mengimbangi.
Setelah turun...