Rabu 23 Mar 2011 14:55 WIB

Jadi Pembicara, Irfan Bachdim Dapat Pelukan Mahasiswi

Irfan Bachdim
Foto: antara
Irfan Bachdim

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG - Meski dicoret dari memperkuat tim nasional, pesona Irfan Bachdim masih memikat sejumlah kalangan dengan mendapat pelukan dari seorang mahasiswi. Hal ini terjadi ketika pemain naturalisasi berdarah Indo-Belanda itu menjadi salah satu narasumber dalam acara Dies Natalies Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (23/3).

Irfan datang bersama kapten Bima Sakti dan Pelatih Timo Scheuneman yang juga menjadi narasumber dalam dialog tentang sepak bola Indonesia di masa mendatang. Dalam acara dialog tersebut, Irfan menjelaskan beberapa pengalamannya membela timnas Indonesia. Irfan salah satunya menjelaskan makna selebrasinya seusai menjebol gawang Malaysia di Piala AFF 2010.

Belum selesai menjelaskan sambil memberikan contoh, tiba-tiba seorang mahasiswi UIN Malang yang ditunjuk menirukan selebrasi Irfan Bacdim itu langsung memeluk pemain tampan yang saat ini memperkuat tim Persema Malang tersebut. Mendapat pelukan dari seorang mahasiswi, pemain yang pernah merumput bersama Ajax itu hanya melempar senyum. Sikap Irfan itu langsung disambut tepuk tangan serta teriakan mahasiswi lainnya yang menjadi peserta dialog.

Bachdim menganggap sikap spontan mahasiswi itu sebagai sikap yang wajar. "Saya mempunyai penggemar yang mayoritas cewek dan saya anggap perilakunya masih wajar,'' ujarnya yang disambut tepuk tangan oleh seluruh peserta dialog. ''Saya juga suka sekali dengan Indonesia. Oleh karena itu, tidak salah jika saya memilih menjadi warga Indonesia."

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement