REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Striker timnas Indonesia, Bambang 'Bepe' Pamungkas, mengkritik aturan lima pemain asing yang diterapkan di Liga Super Indonesia. Menurut Bepe, aturan ini menghambat perkembangan bakat para pemain muda. Imbasnya, timnas kesulitan untuk menemukan bibit-bibit baru.
"Selama pemusatan latihan nasional saat ini saya terkejut melihat permainan beberapa pemain muda yang sebelumnya tidak pernah saya lihat. Mereka punya potensi namun terbenam akibat harus bersaing dengan pemain asing," kata Bepe usai latihan terakhir pelatnas pertama di Senayan, Selasa (7/9).
Salah satu yang dipuji Bepe adalah striker Persema Malang, Jaya Teguh Angga Warsito. Bepe mengaku sempat terkejut dengan permainan Angga yang disebutnya sangat bagus. Namun potensi Angga tidak maksimal akibat Persema bertumpu kepada striker Brima Pepito Sanusic dan Jairon Feleciano di putaran pertama.
Persema baru memaksimalkan Angga di putaran kedua. Angga pun menunjukkan kemampuannya sehingga terpilih masuk pelatnas. "Pemain muda sulit muncul jika mereka harus bersaing dengan pemain asing," tegas Bepe yang juga andalan klub Persija Jakarta.
Bepe merupakan salah satu dari empat striker yang dipanggil di pelatnas pertama oleh pelatih Alfred Riedl bersama Angga, Yongi Ariwibowo, dan M Isnaini. Pelatnas pertama diliburkan selama sebulan. Pelatnas kedua baru akan dimulai 3 Oktober mendatang.
Bepe mengaku tidak khawatir dengan persaingan di pelatnas saat ini. Bahkan, ia mengaku senang dengan adanya sederet pemain muda yang dinilainya punya potensi besar.
"Saya sudah 11 tahun di timnas. Persaingan menurut saya adalah hal yang biasa. Saya melihat mereka seperti diri saya dahulu saat baru pertama dipanggil timnas," kata Bepe.