REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Jelang pertandingan ke-10 ASEAN Basketball League, Satria Muda Britama tercatat sudah mencoret lima pemain asing. Mereka adalah Jamal Holden, Ronald Capati, Robert Sanz, Celedon Camaso dan JR Aquino.
Pertimbangan teknis menjadi alasan utama pencoretan pemain meski ada pula karena alasan lain. Jamal menjadi pemain yang pertama dicoret. Aksi center asal Amerika Serikat pada dua game pembuka SM Britama ternyata tidak memuaskan pelatih Ocky Tamtelahitu. Meski tetap dipasang pada game ketiga melawan Chang Thailand Slammers di Jakarta, manajemen SM Britama sudah mempersiapkan Antoine Gerrard Broxsie.
Broxsie bahkan langsung berlatih di awal pekan. “Jamal orangnya pendiam. Terkadang agak susah untuk berkomunikasi. Berbeda dengan Broxsie,” kata Ocky saat itu.
Pemain selanjutnya yang dicoret adalah Capati. Forward bertubuh sedang namun cukup tangguh dalam bertahan ini sudah tidak bermain di game kelima. Ia digantikan oleh Robert Sanz. “Tim memerlukan pemain yang bagus dalam offense dan bisa mencetak poin. Kita berharap Sanz mampu melakukannya,” ucap Ocky lagi.
Nyatanya Sanz bahkan tidak memberikan kontribusi bagi SM Britama. Dengan alasan tidak bisa meninggalkan orangtuanya yang sakit, Sanz langsung dicoret setelah sempat duduk di bench SM Britama ketika menghadapi Philippine Patriots.
Aquino muncul sebagai pengganti. Pemain ini hanya bermain 10 menit ketika menghadapi Westports KL Dragons di game pertamanya. Perlahan Ocky memberikannya menit bermain lebih lama. Namun tetap saja Aquino gagal memenuhi harapan dari tim pelatih.
Kiprah Aquino berakhir bersamaan dengan Don. Don, pemain senior berusia 37 tahun, gagal menunjukkan akurasi tembakannya yang cukup baik saat di latihan dalam pertandingan sebenarnya. Stamina yang menurun seiring usia membuat Don tidak bisa dipaksakan bermain penuh.
Praktis hanya Francis ‘Kiko’ Adriano yang sejauh ini menunjukkan performa stabil. Meski sudah berusia 35 tahun, semangat bermain Kiko tidak kalah dengan pemain muda. Kombinasi tembakan, pergerakan licin, serta kecerdikan menembus pertahanan lawan menjadi kelebihannya.
“Pemain asing masih bisa diganti hingga game ke-12. Kita sebenarnya tidak mau terus mengganti pemain namun kita tidak bisa mempertahankan jika mereka bermain di bawah harapan tim pelatih,” kata Manajer SM Britama, Dwui ‘Iboy’ Eriano. Menurut Iboy selama peluang menuju playoff masih ada, selalu terbuka kemungkinan pemain asing diganti.