Jumat 11 Mar 2011 20:47 WIB

Walah...Dinilai Propaganda, RMS Mohon Giovanni tak ke Indonesia

Giovanni Van Bronckhorst
Giovanni Van Bronckhorst

REPUBLIKA.CO.ID,Pemerintah Republik Maluku Selatan di Belanda memohon agar mantan kapten timnas Belanda Giovanni van Bronckhorst mengurungkan niat mengunjungi Indonesia. Alasannya, RMS menuduh tour bersama 20-an pesepak bola muda keturunan Maluku(kelahiran Belanda) tersebut merupakan propaganda dari pemerintah Indonesia di Jakarta. Tudingan didasari kabar bahwa perjalanan dirancang oleh staf ahli presiden.

Dugaan propaganda politk makin keras karena acara diberi tema: Indonesia Tanah Air Beta. Dengan tema tersebut, demikan pernyataan RMS, ada upaya untuk membangun keyakinan warga Maluku di Maluku, Belanda dan di mana saja, bahwa para pemain muda itu memandang Indonesia sebagai tanah airnya, dan bukan Maluku. Padahal yang tepat adalah: Maluku Tanah Air Beta.

Juga penamaan tim Jong Indonesia, lanjut surat terbuka RMS kepada Giovanni, dan bukan Jong Maluku menunjukkan niat itu. Dengan memilih tema Indonesia Tanah Air Beta dan Jong Indonesia, jelas sekali memperlihatkan keinginan untuk meyakinkan warga Maluku, bahwa pesepak bola berdarah Maluku telah membuat pilihan politik, yaitu memilih Indonesia dan bukan RMS. Tuduh pemerintah RMS di pengasingan.

Menghormati

RMS lewat surat menegaskan pula, pihaknya menghormati pemisahan antara olah raga dan politik. Mereka juga berkeyakinan bahwa Giovanni van Bronckhorst serta 20 pesepak bola muda keturunan Maluku-Belanda lainnya, tak mau dimanfaatkan secara politik.

Andaipun akhirnya jadi berangkat, RMS dalam surat terbukanya, memohon agar Giovanni saat bersalaman dengan Presiden Indonesia Yudhoyono, mengingat bahwa presiden inilah yang menekan warga Maluku di Maluku.[Jadwal diterima RNW memperlihatkan memang Giovanni diagendakan bertemu presiden Susilo Bambang Yudhoyono].

RMS juga berharap agar sang mantan kapten kesebelasan Oranje meminta kepada presiden untuk mengembalikan kebebasan warga Maluku, membebaskan tahanan politik RMS, dan di masa depan tak lagi menyiksa serta menangkapi pendukung RMS.

RMS menegaskan, akan tetap menghormati apapun keputusan Giovanni van Bronckhorst. Dan mengingatkan kembali bahwa seluruh masyarakat Maluku bangga atas prestasi sepak bola Giovanni, terutama sebagai Anak Maluku yang tidak dicemari propaganda politik Indonesia, urai surat RMS pada bagian penutup.

Status tak jelas

Anggota tim yang berangkat, kepada Radio Nederland mengatakan, mereka belum berani berkata, Giovanni pasti jadi pergi ke Indonesia. Dalam jadwal, acara Giovanni juga diberi warna berbeda, sebuah indikasi status to be confirmed.

Tanda lain bahwa Giovanni belum memberi keputusan adalah, media Belanda belum ada yang memberitakan rencana kepergian Giovanni van Bronckhorst ke Indonesia. Yang mengembar-gemborkan berita Gio ke Indonesia, cuma media di Indonesia.

Gio merupakan magnet berita sepak bola di Belanda, jadi sepak terjang dia senantiasa dipantau media di Belanda. Aneh jika media Belanda belum melaporkan rencana kepergian sang mantan kapten timnas tersebut.

Gio bak ikon RMS. Setiap ia turun bertanding, bendera RMS selalu dikibarkan penonton. Jadi kalau Gio benar-benar pergi, dengan tema Indonesia Tanah Air Beta, jelas bakal jadi berita besar di Belanda, dan RMS seperti tertampar. Tetapi, toh, sumber lain di tubuh tim menegaskan, Giovanni sudah terima semuanya, dan siap berangkat.

Satu hal jelas, sedianya Giovanni direncanakan akan mengunjungi Maluku, tanah kelahiran leluhurnya. Namun belakangan rencana berubah dan Giovanni dijadwalkan hanya bakal muncul di Jakarta. Itupun kunjungan singkat. Apakah perubahan terkait isu-isu politik -dan bukan olah raga-, cuma sang mantan kapten timnas Oranje-lah yang tahu.

Berangkat atau tidak, salaman dengan presiden Indonesia atau tidak, apakah Giovanni akan memakai kaos bertuliskan: Indonesia Tanah Air Beta? Kita tunggu saja pekan depan.

sumber : radio netherland
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement