Senin 28 Mar 2011 18:10 WIB

Chris John Lawan Daud Jordan Dipimpin Wasit Amerika

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Wasit dari Amerika Serikat bakal memimpin pertarungan perebutan gelar antara pemegang gelar Super Champion kelas bulu WBA, Chris John, melawan penantangnya Daud "Cino" Yordan di Jakarta, 17 April 2011. Ketua Bidang Media dan Promosi Promotor pertarungan kedua petinju tersebut Fathan Rangkuti ketika dihubungi dari Semarang, Senin, mengatakan, namanya sudah ada demikian juga dengan tiga jurinya.

"Saya sudah memiliki nama untuk wasit dan ketiga juri pertarungan Chris John melawan Daud Yordan, tetapi ada di kantor dan saya sekarang ini sedang bertemu orang di luar kantor," katanya. Wasit dan tiga juri tersebut, menurut dia, akan datang ke Indonesia sehari menjelang acara timbang badan kedua petinju tersebut. "Mereka akan menyaksikan acara timbang badan kedua petinju itu," katanya.

Kepemimpinan wasit dari Amerika Serikat pada pertarungan Chris John bukan yang pertama kali karena saat Chris John melawan petinju Argentina, Fernando Saucedo di Jakarta, 5 Desember 2010, juga dipimpin wasit asal Amerika Serikat, Rafael Ramos. Yang pasti, kata dia, untuk persyaratan administrasi pementasan tinju dunia tersebut sudah tidak ada masalah termasuk kontrak pertarungan bagi Chris John maupun petinju asal Kalimantan Barat tersebut.

"Kedua petinju sudah menandatangani kontrak pertarungan dan saat ini mereka sedang mempersiapkan diri untuk naik ring di Jakarta mendatang," katanya. Ia menyebutkan, petinju dengan julukan "The Dragon" tersebut saat ini menjalani latihan di Sasana Mirah Boxing pimpinan Zaenal Thayeb di Banyuwangi, Jawa Timur, setelah sebelumnya berlatih di Sasana Herry's Gym di Perth, Australia.

Kemudian, kata dia, petinju yang kini menempati peringkat kelima kelas bulu WBA (Daud Yordan) saat ini berlatih di Sukadana Kayong Utara, Kalimantan Barat. Bahkan, kata dia, empat selebriti yang akan mengisi acara duel tinju dunia tersebut juga sudah siap, yaitu Rafli Ahmad melawan Mario Lawalatta dan Samuel Reza melawan Fathir Mochtar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement