Selasa 21 Jun 2011 16:00 WIB

Ditanya Soal Kunjungannya ke Indonesia, Mimik Van Bronckhorst Langsung Berubah Serius

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Didi Purwadi
Mantan kapten Timnas Belanda pada Piala Dunia 2010, Giovanni Van Bronckhorst (kiri), saat tiba di Jakarta, Selasa (21/6).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Mantan kapten Timnas Belanda pada Piala Dunia 2010, Giovanni Van Bronckhorst (kiri), saat tiba di Jakarta, Selasa (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Acara jumpa pers Giovanni van Bronckhorst di salah satu hotel ternama Jakarta, Selasa (21/6), semula berlangsung dengan penuh tawa dan senyum. Tapi, wajah Van Bronckhorst tiba-tiba berubah serius ketika mendapat pertanyaan tentang alasanya berkunjung ke Indonesia.

Sembari menuturkan kisah hidup dan karier sepak bolanya, Van Bronckhorst terus melontarkan senyum kecil. Dia menanggapi celetukan wartawan yang bertanya. Tapi, rautnya berubah menjadi serius begitu menjawab pertanyaan prihal kedatangannya ke Indonesia.

Dia pun mulai berkisah mengenai alasan yang membawanya terbang ke tanah leluhur. “Saya termasuk orang yang beruntung karena lahir dengan memiliki sejumlah kesempatan untuk mengecap pendidikan dan menekuni kulit bundar,” ungkapnya.

Tidak banyak bocah yang seberuntung Van Bronckhorst kecil. Banyak anak-anak yang terlahir dari keluarga dengan tingkat ekonomi terbatas sehingga membatasi mimpinya menjadi pesepakbola. Semua itulah yang menjadi alasan Van Bronckhorst berkunjung ke Indonesia.

Dilandasi gejolak moral untuk membantu mimpi anak-anak tak mampu, dia pun mendirikan Van Bronckhorst Foundation di Rotterdam. “Saya ingin memberi bentuk pengabdian kepada tempat kelahiran saya. Saya pun juga ingin memberi sesuatu bagi tanah nenek moyang saya Indonesia,” katanya menjelaskan tujuan kedatangannya ke Jakarta.

Karena itu, Indonesia pun dia pilih sebagai tempat kedua yang jadi basis kegiatan Yayasan Van Bronckhorst. Dia berharap akan lahir bakat-bakat baru sepak bola Indonesia dari keluarga yang tidak mampu. “Saya ingin melihat Indonesia maju,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement