REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA-- Brazil dan Portugal akan berhadapan di final Piala Dunia di bawah Usia 20 tahun (U-20), Sabtu. Ini merupakan pertemuan pertama setelah 20 tahun, ketika itu dimenangi Portugal, dan menandai awal karir cemerlang Luis Figo dan Roberto Carlos.

Brazil ke final setelah menyingkirkan Meksiko 2-0, sementara Portugal mengalahkan Perancis, juga dengan skor 2-0.

Pertarungan puncak tersebut memberikan peluang bagi Brazil untuk membalas kekalahan 2-4 yang mereka alami pada final 1991.

Tapi pertandingan final yang akan berlangsung Sabtu tersebut dipastikan tidak akan mampu menyamai rekor jumlah penonton yang memadati Stadium of Light Lisbon ketika itu, yaitu 120.000 orang.

Brazil diunggulkan untuk merebut gelar keenam dari total delapan kali penampilan di final, berbekal rekor 13 kali pertandingan tanpa kalah. "Pertandingan final akan memberikan keuntungan bagi Portugal. Kami sadar bahwa pertahanan Portugal sangat kuat, mengandalkan kiper Mika yang belum kebobolan satu gol pun," kata Ney Franco, pelatih Brazil.

"Di lain pihak, kami mempunyai kualitas yang sama, sehingga pertandingan akan menarik. Kami telah mempelajari lawan dengan seksama, tapi saya sadar bahwa pertandingan nanti akan berlangsung ketat," katanya.

Sementara itu pelatih Portugal Ilidio Vale yakin bahwa kekuatan barisan pertahanan siap untuk menangkal serangan Brazil, yang sejauh ini telah berhasil menghujani gawang lawan dengan 15 gol. "Kami patut mendapat pujian karena lolos ke final tanpa kebobolan satu gol pun. Kami berhasil mencetak dua gol dan itu sudah cukup untuk mengalahkan Perancis, juara Eropa U-19," kata Franco.

"Sekarang pemain kami siap mengukir sejarah dan sebuah hal yang kebetulan jika itu terjadi 20 tahun lalu. Tidak masalah siapa pun lawan kami di final, pertandingan nanti akan berlangsung menarik, yaitu sebuah pesta sepak bola," katanya menambahkan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika