Selasa 13 Dec 2011 18:14 WIB

Bersama Anelka, Cina Berambisi Hadirkan Era Baru Sepak Bola Nasional

Anelka
Anelka

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Liga Super Cina tidak begitu digemari masyarakat negeri tirai bambu, hingga tayangan itu ditarik dari televisi nasional. Namun, kedatangan bintang Prancis, Nicolas Anelka, diharapkan dapat membawa sepak bola Cina keluar dari lumpur.

Anelka yang mendapat julukan 'Le Sulk' bukanlah sosok tampan yang menjadi idaman banyak wanita, tetapi perekrutannya dapat menjadi simbol fajar baru bagi negeri tersebut - dan menjadi pionir bagi masuknya pemain-pemain terkenal ke Cina.

Ikatan kontrak dua tahun Anelka dengan Shanghai Shenhua, yang mengakhiri musim lalu di posisi 11, terjadi hanya setahun setelah Liga Cina berada di titik nadir, karena kasus pengaturan pertandingan. Kasus tersebut akhirnya mampu menyeret beberapa pejabat senior ke dalam penjara.

Problem korupsi juga menjadi masalah akut pada kompetisi musim lalu. Televisi nasional, CCTV, menolak menyiarkan pertandingan dan liga akhirnya berjalan tanpa kehadiran sponsor.

Setelah beberapa bulan, kini Liga Cina menepis segala kekhawatiran dengan mendatangkan pemain-pemain mahal - kebanyak didanai oleh keuntungan dari sektor properti. Langkah tersebut diharapkan membantu kehadiran banyak penonton di stadion.

"Potensi sepak bola Cina, dan selalu demikian, masif. Ini sebabnya kami mencari nama-nama seperti Anelka untuk datang ke Cina," kata Cameron Wilson, penemu situs internet yang berbasis di Cina, wildeastfootball.net. "Pandangan jangka panjang untuk olahraga ini cerah."

Anelka (32) akan menyelesaikan proses transfernya pada bulan depan dengan nilai yang dirahasiakan. Kepindahannya diharapkan dapat menarik kompatriotnya, pelatih Jean Tigana, ke Prancis. Selain itu, Shanghai juga berharap Anelka dapat membujuk Didier Drogba untuk mengikuti langkahnya.

Tetapi Anelka bukanlah pemain mahal pertama yang berkiprah di Liga Cina, dengan gaji mingguannya yang dilaporkan berkisar 200.000 pounds--meski pihak klub membantah jumlah tersebut.

Pada Juli, sedikit yang tahu kalau pemain Argentina Dario Conca telah memecahkan rekor Cina ketika ia menanda tangani kontrak senilai 10 juta dolar dengan Guanzhou Evergrande, yang memecahkan rekor 7,5 juta dolar milik penyerang Brazil Cleo dan Muriqui.

Klub tersebut, yang pendanaannya disokong perusahaan properti Evergrande, merupakan klub terkaya ketika mereka menjuarai Liga dengan keunggulan 15 poin - hanya dua musim setelah mereka didegradasi karena kasus pengaturan pertandingan.

"Aliran emas di sepak bola Cina dimulai dengan sungguh-sungguh pada musim panas ketika Guangzhou Evergrande (mendatangkan) Conca," kata Wilson kepada AFP.

"Itu adalah pembelian yang masif dalam arti prestise, dan itu benar-benar membuat semua klub terduduk dan memerhatikan."

Menurut Titan Sports Weekly, kebangkitan ini dipicu permintaan pemerintah agar perusahaan real estate berinvestasi pada klub-klub sepak bola, sehingga klub-klub tersebut dapat mendatangkan pemain asing.

"Pemimpin-pemimpin nasional telah memerintahkan pembangunan sepak bola skala besar, mereka meminta setiap perusahaan untuk berinvestasi setidaknya 200 juta yuan (32 juta dolar)," demikian dikutip Titan dari pernyataan seorang pebisnis real estate kelas kakap yang merahasiakan namanya.

"Tidak peduli apakah ada pemain asing atau pelatih asing, sekarang kami dapat bergerak maju, dan menaikkan level Liga Super secara keseluruhan." Musim yang baru akan dimulai pada Maret, anggaran rata-rata untuk setiap klub Liga Super mencapai 20 juta dolar.

Donatur Shanghai adalah pengusaha Zhu Jun, yang pernah mencoba memakai jasa legenda Argentina, Diego Maradona, sebagai pelatih, dan pernah menyatakan keinginannya untuk membeli Liverpool.

Sementara itu, Timnas Cina yang sedang sekarat, karena gagal lolos ke Piala Dunia 2014 serta Olimpiade, terdongkrak semangatnya karena pengusaha real estate kelas kakap, Wang Jianlin, menyumbangkan 77 juta dolar untuk program-program latihan.

Cai Zhenhua, wakil menteri olahraga Cina, menyuarakan optimismenya terhadap kesuksesan sepak bola Cina yang akan terlihat pada masa depan. "Kami memanjat tangga untuk sepak bola Cina," kata Cai kepada China Central Television, yang telah setuju untuk menyiarkan liga pada musim depan.

"Saya penuh rasa percaya diri dan determinasi utnuk membuat orang-orang Cina merasa puad dengan olahraga, dan membuat timnas Ciba berpartisipasi secara reguler di turnamen-turnamen Asia dan dunia."

Meski sedang mengalami perkembangan pesat, masalah korupsi tidak akan jauh dari sepak bola Cina. Menurut Wilson, hal tersebut berpotensi melemahkan manfaat dari kedatangan pemain-pemain besar seperti Anelka.

"Masalah di sepak bola Cina adalah tidak adanya transparansi...hal itu menciptakan lingkungan, di mana korupsi pada sepak bola menjadi sulit untuk diberantas secara menyeluruh." "Dan, yang lebih penting, persepsi korupsi lebih sulit untuk dihapus."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement