REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng menegaskan, pihaknya menolak Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang diusung Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
"Pemerintah tidak sepakat dengan kongres luar biasa karena kami fokus pada pembinaan dan jangan sampai semuanya terjebak pada struktur pengurus yang berpolemik," ujar Andi Mallarangeng di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sabtu (14/1).
Ia mengatakan, pemerintah sudah lama mengurusi kepengurusan PSSI, maka dari itu dirinya menegaskan akan fokus pada pembinaan kepemudaan dan atlet-atlet yang menharumkan nama bangsa ini. Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan polemik di tubuh PSSI yakni dengan cara melakukan arbitrase.
Upaya itu, menurut Andi, sesuai dengan Undang Undang Keolahragaan serta Sistem Keolahragaan Indonesia. "Biarlah kalau ada masalah di antara pengurus, itu diselesaikan lewat arbitrase sehingga kita fokus pada urusan olahraganya, sepakbolanya dan atletnya Ini sesuai dengan Undang Undang Keolahragaan serta Sistem Keolahragaan Nasional (KSN)," katanya.
Dalam mekanisme arbitrase itu, lanjutnya, akan diketahui siapa yang salah dan siapa yang benar. Jika memang nanti ada kebijakan-kebijakan yang dianggap tidak memuaskan PSSI pasti akan diketahui dalam mekanisme arbitrase itu dan juga akan ada putusan-putusan yang mengikat dan harus diterima seluruh yang bertikai.
Sebelumnya, KPSI mencanangkan Kongres Luar Biasa PSSI pada 6 Maret 2012 dengan membawa permasalahan itu ke Komisi X DPR. Kalangan DPR sendiri menyampaikan kekhawatirannya terhadap kemungkinan konflik sepak bola dibawa ke wilayah politik.