REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kesuksesan Juventus dan Italia di kancah sepak bola internasional tak terlepas dari peran seorang Marcelo Lippi. Hari ini, 65 tahun yang lalu atau tepatnya 11 April 1948, pelatih legendaris itu terlahir di Viareggio.
Debutnya sebagai pelatih dimulai saat mengarsiteki Sampdoria Junior pada 1982. Sayangnya pada musim perdananya itu, ia belum mampu mempersembahkan gelar untuk Sampdoria Junior.
Selang tiga tahun kemudian, ia memutuskan untuk naik kasta sebagai pelatih tim senior Pontedera. Selama semusim bersama Potedera, kariernya sebagai juru taktik hebat belum mulai terlihat. Kehebatannya sebagai allenatore baru terlihat saat mengarsiteki Juventus pada 1994.
Ia berhasil mengatarkan Juventus meraih berbagai gelar bergengsi baik di kancah Italia maupun internasional. Gelar-gelar itu diantaranya lima kali gelar juara Serie A (1995, 1997, 1998, 2002, dan 2003), juara Coppa Italia 1995, juara Liga Champions 1996, Piala Interkontinental 1996, dan masih banyak lagi.
Berkat kehebatannya bersama Nyonya Tua, nama Lippi akhirnya mulai dilirik untuk mengarsiteki tim nasional Italia. Lippi mulai resmi ditunjuk sebagai allenatore Negeri Pizza itu pada Juli 2004.
Lippi langsung mencatatkan prestasi yang mencengangkan pada tahun keduanya melatih Gli Azzurri. Ia berhasil mempersembahkan gelar juara Piala Dunia 2006. Gelar tersebut merupakan gelar pertamanya saat mengarsiteki Gli Azzuri.
Hebatnya, gelar itu dicetak saat kondisi persepakbolaan Italia sedang dilanda kasus pengaturan skor yang dituduhkan ke beberapa klub papan atas Liga Serie A. Berkat kehebatan itulah, Lippi sukses meraih berbagai gelar individu bergengsi. Mereka diantaranya tiga kali pelatih terbaik Serie A (1997, 1998, dan 2003), tiga kali pelatih terbaik dunia versi IFFHS (1996, 1998, dan 2006).
Puas berkarier di Italia, Lippi akhirnya memutuskan hijrah ke Cina pada 17 Mei 2012. Hingga kini, ia masih tercatat sebagai pelatih kepala klub Cina Guangzhou Evergrande FC.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
