REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Hari ini, tepatnya 6 Mei 1998, Inter Milan berhasil menjadi juara Piala UEFA. Ini adalah kemenangan ketiga Inter Milan dalam sejarah kompetisi yang kini telah berganti nama dan format menjadi Liga Europa tersebut. I Nerazzurri sukses mengalahkan tim Italia lainnya, Lazio, dalam laga yang digelar di Stadion Parc de Princes, Paris, Prancis.
Sebenarnya, dalam partai final tersebut, Inter Milan tidak terlalu diunggulkan. Sebagai perbandingan, dalam pertemuan di kancah Serie A pada musim yang sama, La Beneamata tidak pernah menang sama sekali. Mereka ditahan imbang 1-1 saat menjamu Lazio di Giuseppe Meazza. Sementara saat Ivan Zamorano dan kawan-kawan melawat ke markas Lazio, Stadion Olimpico, Roma, mereka dihajar tiga gol tanpa balas.
Namun, agaknya rekor buruk dan kegagalan di final Piala UEFA pada musim sebelumnya, membuat Inter Milan tidak mau lagi kehilangan muka. Sebanyak 44 ribu penonton di Stadion Parc de Princes menjadi saksi keperkasaan I Nerazzurri terhadap I Biancoleste. Total tiga gol bersarang di gawang Luca Marchegiani.
Kemenangan Inter Milan diawali dengan gol dari Ivan Zamorano pada menit kelima. Gol itu pun menjadi satu-satunya gol yang tercipta di babak pertama. Memasuki babak kedua, tepatnya di menit ke-60, Inter Milan mampu kembali unggul. Javier Zanetti, yang saat itu baru berusia 25 tahun, sukses mencetak angka lewat tendangan dari luar kotak penalti. Bola hasil tendangannya bersarang di pojok kiri gawang Lazio.
Tidak berhenti sampai disitu, sepuluh menit kemudian, Inter memasikan kemenangannya. Ronaldo, yang kala itu menjadi pemain termahal yang pernah direkrut Inter Milan, mampu mencetak gol setelah mengecoh Marchegiani. I Nerazzurri pun merengkuh gelar Piala UEFA yang ketiganya.
Sepanjang 1991-1998, Inter Milan memang begitu perkasa di ajang kompetisi Piala UEFA. Tercatat, mereka empat kali menembus partai puncak. Tiga kali sukses menjadi juara, dan sekali hanya menjadi runner-up. Pertama adalah saat menjadi juara pada musim 1990/91, mereka berhasil mengalahkan AS Roma. Kemudian, pada final Piala UEFA 1993/1994, Inter kembali menjadi juara setelah menyingkirkan Casino Salzburg.
Satu-satunya kegagalan mereka adalah pada musim 1996/97, kala mereka menyerah dari Schalke 04. Tapi, kegagalan ini langsung dibayar lunas pada musim berikutnya, saat mereka mampu menghajar Lazio. Ini merupakan trofi terakhir yang diraih Inter Milan sebelum akhirnya menjadi yang terbaik di Liga Champions pada musim 2009/10.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
