REPUBLIKA.CO.ID, Jika menilik partisipasi Italia di Piala Konfederasi 2009 dan Piala Dunia 2010, maka keberhasilan Gli Azzurri keluar sebagai runner-up Piala Eropa 2012 tentu mengundang pertanyaan banyak pihak. Maklum, di Piala Konfederasi, Italia hancur lebur saat tersingkir di fase grup. Pun saat berlaga di Piala Dunia 2010. Namun, salah satu titik kunci kebangkitan Italia adalah saat penunjukan Cesare Prandelli sebagai pelatih timnas Italia usai perhelatan di Afrika Selatan 2010.
Eks pelatih Fiorentina itu melakukan perombakan besar-besaran di tubuh skuat Italia. Selain mempromosikan sejumlah pemain muda, preferensi Prandelli terhadap sepak bola menyerang juga mengubah wajah Italia. Hasilnya, Italia sempat menahan imbang 1-1 juara dunia, Spanyol, di putaran grup Piala Eropa 2012.
Bahkan, perjalanan Italia menuju final dilalui dengan menyingkirkan Inggris dan Jerman. Sayangnya, di partai final, Italia tidak mampu mengulangi kesuksesan saat menahan imbang La Furia Roja. La Nazionale menyerah 0-4 dari Spanyol dan keluar sebagai runner-up Piala Eropa 2012.
Status itu yang membuat Italia berhak berlaga di Piala Konfederasi 2013. Gli Azzurri menggantikan Spanyol sebagai wakil dari zona Eropa. Pasalnya, La Furia Roja masuk ke Piala Konfederasi sebagai juara Piala Dunia 2010. Kesempatan tampil di Piala Konfederasi untuk kedua kalinya ini tentu tidak akan disia-siakan oleh pasukan Gli Azzurri. Raihan trofi tentu akan membayar kekecewaan mereka di edisi terakhir Piala Konfederasi.
Di Afrika Selatan 2009, Italia dipaksa tersingkir di penyisihan grup. Mampu mengalahkan Amerika Serikat (AS) di pertandingan pertama, mereka dipaksa takluk 0-1 dari Mesir dan 0-3 dari Brasil di partai selanjutnya. Status juara dunia 2006 pun seakan menguap begitu saja.
Selain itu, kejayaan di Piala Konfederasi 2013 akan menjadi persiapan maksimal Italia sebelum melangkah ke Piala Dunia 2014. Sedangkan untuk Prandelli, ini adalah turnamen internasional kedua pelatih berusia 55 tahun itu bersama La Nazionale.
Dari susunan skuat, perpaduan pemain tua dan talenta-talenta muda akan menjadi salah satu kekuatan Italia. Gianluigi Buffon dan Andrea Pirlo, yang merupakan dua anggota tim Italia saat menjuarai Piala Dunia 2006, akan membimbing pemain-pemain muda seperti Mario Balotelli dan Stephan El Shaarawy.
Skuat Italia di Piala Konfederasi 2013
Kiper: Gianluigi Buffon (Juventus), Salvatore Sirigu (Paris Saint-Germain), Federico Marchetti (Lazio).
Bek: Ignazio Abate (AC Milan), Davide Astori (Cagliari), Andrea Barzagli (Juventus), Leonardo Bonucci (Juventus), Giorgio Chiellini (Juventus), Mattia De Sciglio (AC Milan), Christian Maggio (Napoli).
Gelandang: Alberto Aquilani (Fiorentina), Antonio Candreva (Lazio), Alessio Cerci (Torino), Daniele De Rossi (Roma), Emanuele Giaccherini (Juventus), Claudio Marchisio (Juventus), Riccardo Montolivo (AC Milan), Andrea Pirlo (Juventus).
Penyerang: Mario Balotelli (AC Milan), Stephan El Shaarawy (AC Milan), Alessandro Diamanti (Bologna), Alberto Gilardino (Bologna), Sebastian Giovinco (Juventus).