Sabtu 01 Feb 2014 19:30 WIB

Tragedi Berdarah Stadion Port Said

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Didi Purwadi
Suporter sepakbola Mesir terlibat bentrok dengan aparat kepolisian saat kerusuhan pecah dalam laga Al-Ahly lawan Al-Masry di Port Said, Mesir, awal Februari lalu.
Foto: AP
Suporter sepakbola Mesir terlibat bentrok dengan aparat kepolisian saat kerusuhan pecah dalam laga Al-Ahly lawan Al-Masry di Port Said, Mesir, awal Februari lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Dua tahun lalu, tepatnya pada 1 Februari 2012 sebanyak 79 orang tewas dan lebih dari seribu pendukung sepak bola terluka dalam tragedi kerusuhan yang terjadi saat pertandingan Liga Primer Mesir.

Atmosfer pertandingan antara Al-Ahly dan Al-Masry di Stadion Port Said sudah memanas sejak awal akibat gesekan para pendukung masing-masing klub.

Bahkan, kick off sempat ditunda selama tiga puluh menit karena pendukung Al Masry turun ke lapangan dan petugas keamanan harus mengendalikan situasi di stadion.

Para pendukung Al Masry kembali turun ke lapangan ketika babak pertama usai, dan hal ini membuat petugas keamanan kewalahan. Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Al Masry dengan skor 3-1.

Pendukung Al Ahly yang tidak terima klubnya kalah langsung menyerang pendukung Al Masry. Keadaan semakin tak terkendali, lemparan batu, botol, dan percikan kembang api berseliweran di stadion. Petugas kepolisian menemukan beberapa suporter yang membawa pisau dan pedang.

Bahkan pelatih Al Ahly, Martin Jose, ikut menjadi korban dan menderita luka pukulan serta tendangan ketika dia berjalan ke ruang ganti. Ribuan suporter yang berebut untuk keluar dari stadion mengalami luka-luka karena terinjak dan terhimpit.

Kepolisian Mesir kemudian berhasil menangkap 73 pelaku kerusuhan, 21 diantaranya telah diadili dan dijatuhi hukuman mati pada Januari 2013 lalu. Sementara, 52 pelaku lainnya masih berada di dalam tahanan dan menunggu keputusan pengadilan.

Setelah kejadian itu, pemerintah Mesir mengeluarkan status darurat dan melarang digelarnya pertandingan liga sepak bola domestik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement