REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Ketua Umum Persid Jember Sunardi mengeluhkan kerusakan Stadion Notohadinegoro Jember, Jawa Timur, yang cukup parah. Lantaran tidak adanya perawatan dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Jember.
"Dalam APBD tahun ini tidak ada anggaran untuk perawatan Stadion Notohadinegoro karena pihak Kantor Pemuda dan Olahraga (Kanpora) tidak mengusulkannya," kata Sunardi yang juga anggota Komisi C DPRD Jember, Senin (24/2).
Menurut Sunardi, Persid yang masuk dalam Divisi Utama Indonesia Super League 2014 terpaksa mendaftarkan stadion kebanggaan masyarakat Jember yang rusak parah itu sebagai kandang home base karena tidak ada pilihan stadion lain.
"Pembangunan Stadion Utama Jember Sport Garden (JSG) molor dari batas waktu yang ditentukan eksekutif. Sehingga kami tidak bisa menggunakan stadion tersebut dan terpaksa menggunakan Stadion Notohadinegoro yang sebenarnya tidak layak," ujarnya.
Sunardi berharap semua pihak, terutama PSSI Jember yang selama ini menggunakan Stadion Notohadinegoro untuk menggelar berbagai kompetisi sepak bola.
"PSSI masih bisa menggunakan dana APBD, sedangkan Persid Jember sudah tidak diperbolehkan menggunakan dana yang bersumber dari kas daerah," katanya.
Sunardi menyayangkan tidak adanya biaya perawatan stadion yang maksimal, padahal stadion tersebut sering digunakan untuk kegiatan konser atau kegiatan yang digelar oleh pihak event organizer yang menghasilkan uang.