REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Stadion Notohadinegoro Jember, Jawa Timur, mengalami kerusakan cukup parah. Lantaran tidak adanya perawatan dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Jember.
Wakil Ketua DPRD Jember Miftahul Ulum membenarkan tidak adanya alokasi anggaran untuk biaya perawatan Stadion Notohadinegoro dalam APBD 2014. Lantaran anggaran tersebut sudah dialokasikan pada APBD 2013.
"Perawatan itu menjadi tanggungan Persid Jember, agar stadion layak ditempati laga Divisi Utama. Sehingga pengurus dan manajemen Persid harus berusaha maksimal untuk memperbaiki sejumlah sarana stadion yang rusak," ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu di Jember, Senin (24/2).
Miftahul berharap manajemen Persid melakukan komunikasi yang baik dengan pihak PSSI Jember dan Jember United yang kini masuk Divisi Satu. Sehingga tanggung jawab perawatan tidak hanya dibebankan pada Persid saja.
"Kalau pembangunan stadion utama JSG senilai Rp 200 miliar tidak molor, maka seluruh laga kompetisi bisa digelar di sana dengan kapasitas penonton sebanyak 25 ribu orang," ujar Miftahul.
Pantauan di lapangan, banyak rumput dan ilalang memenuhi sejumlah tribun, sebagian atap tribun bocor saat hujan, dan sisi selatan ada sebagian tribun yang jebol, serta kondisi rumput di lapangan yang tidak terawat