Selasa 15 Jul 2014 21:09 WIB

FIFPro Kritik FIFA Soal Keselamatan Pemain

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Javier Mascherano saat melakukan pelanggaran terhadap Bastian Schweinteiger
Foto: Reuters
Javier Mascherano saat melakukan pelanggaran terhadap Bastian Schweinteiger

REPUBLIKA.CO.ID, HOOFDDORP -- Persatuan Pesebakbola Profesional (FIFPro) mengkritik Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait pengamanan terhadap pemain terutama menyangkut cedera kepala dan gegar otak. FIFPro menilai FIFA gagal dalam memberikan jaminan keamanan kepada para pemain.

FIFPro menyoroti tiga kejadian yang membuat pemain kehilangan kesadaran di laga Piala Dunia 2014. Di laga Uruguay kontra Inggris, bek sayap Uruguay, Alvaro Pereira, sempat tak sadarkan diri usai kepalanya membentur lutut Raheem Sterling.

Namun, Pereira terus melanjutkan laga. Kondisi serupa terjadi saat gelandang bertahan Argentina, Javier Mascherano, mengalami benturan kepala dengan gelandang Belanda, Georginio Wijnaldum, di laga semifinal.

Tapi, kedua pemain itu tidak diganti lantaran dianggap bisa menyelesaikan laga.Insiden benturan kepala juga terjadi di laga final. Kepala gelandang Jerman, Christopher Kramer, sempat berbenturan keras dengan pundak bek tengah Argentina, Ezequiel Garay, pada menit ke-19.

Sempat meneruskan laga, namun akhirnya gelandang berusia 23 tahun itu digantikan oleh Andrea Schurrle pada menit ke-31. Khawatir terjadi hal yang lebih serius soal kondisi kepala pemain dan menyebabkan gegar otak, FIFPro pun mendesak FIFA untuk mengubah aturan soal perawatan pemain yang mengalami cedera kepala.

Menurut Kepala Komunikasi FIFPro, Andrew Orsatti, menyebutkan, seharusnya FIFA bisa memberikan waktu yang lebih banyak kepada pemain yang mengalami cedera kepala. Sehingga, perawatan atas cedera kepala itu bisa diselesaikan secara maksimal. Orsatti menyebut, paling tidak butuh 10 hingga 15 menit untuk bisa merawat pemain tersebut.

Kemudian buat tim yang dirugikan lantaran salah seorang pemainnya menjalani perawatan, FIFA harus memberikan kompensasi khusus di masa injury time.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement