Ahad 27 Jul 2014 00:50 WIB

Bambang Pamungkas Idolakan Inter Milan Sejak 1990

Rep: C84/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bepe mendapat id card CCIC.
Bepe mendapat id card CCIC.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama besar klub raksasa Italia, Inter Milan, memang tidak diragukan lagi. Klub yang kini dikomandari pengusaha muda Indonesia Erick Thohir itu memiliki penggemar fanatik yang tersebar di seluruh penjuru dunia tak terkecuali di Bumi Nusantara.

Torehan prestasi serta sejarah panjang yang mewarnai perjalanan klub berjuluk Nerazzurri itu membuat banyak penggila bola terpikat tanpa ragu mengakui bahwa dirinya adalah seorang interista, sebutan untuk fans Inter Milan.

Namun dari sekian banyak penggemar La Beneamata di tanah air, ada satu nama yang mendapat perhatian lebih. Ia Bambang Pamungkas. Legenda sepakbola klub Persija Jakarta dan juga Indonesia.

Pemain yang saat ini membela Pelita Bandung Raya memang sudah lama dikenal sebagai fans Inter Milan. Dalam laman resminya yang kemudian diangkat menjadi sebuah buku, Bepe, begitu ia akrab disapa mengakui bahwa dirinya mulai menyukai Inter Milan sejak tahun 1990.

Ada kisah menarik mengenai ketertarikannya kepada klub yang bermarkas di Kota Milan tersebut. Bepe kecil mengaku tidak sengaja menemukan koran bekas yang berisi tentang gambar Lothar Matthaeus dan Frank Rijkaard yang kala itu tengah memperkuat Inter Milan dan AC Milan.

Ia yang saat itu belum memiliki klub idola seperti teman-temannya mengaku tertarik menjadikan salah satu raksasa dari Kota Milan itu sebagai klub favoritnya. La Beneamata dipilih sebagai jagoannya. Alasannya, kombinasi kostum Inter yang bercorak biru hitam dipandang lebih lembut namun mematikan dibanding kepunyaan rival sekota yang berwarna merah hitam yang terkesan galak serta kasar.

"Saya sendiri kurang begitu paham, apakah opini tersebut menyembul karena terbawa oleh aura sang pemakai (Matthaeus dan Rickaard). Akan tetapi satu hal yang pasti, saya sangat menyukai warna biru, sehingga apapun yang berunsur warna biru akan terkesan bagus dan indah di mata saya," ujar Bepe dalam laman resminya, bambangpamungkas20.com.

Sejak saat itulah pemain identik dengan nomor punggung 20 itu menjadi fans Inter Milan. Meski awalnya tidak begitu paham dengan para pemain Inter.

"Sampai sekarang, saya tetaplah seorang interista. Banyak orang berbicara jika Inter Milan adalah kuburan para pemain hebat, artinya banyak bintang hebat yang akan meredup jika bermain bersama Inter Milan, sejujurnya saya tidak perduli. Ketika Inter terseok-seok dan hanya menjadi klub medioker yang susah menjadi juara, saya sama sekali tidak risau. Ketika bintang-bintang top silih berganti pergi meninggalkan Inter, saya juga kurang begitu menghiraukannya," tambahnya.

"Saya akan selalu mendukung Inter Milan, dengan siapapun pemainnya dan siapapun pelatihnya, serta apapun prestasinya. Satu-satunya hal yang mungkin membuat saya berhenti mendukung Inter Milan adalah, jika suatu saat nanti Inter Milan sudah mulai meninggalkan seragam kebesarannya Biru dan Hitam, dan menggantinya dengan warna yang lain."

Bepe mengaku sebagai Interista sejati, ia tentu sedih jika Inter Milan kalah dalam suatu pertandingan. Namun jangan salah, ternyata ada hal lain yang bisa mengalahkan kecintaanya akan klub tersebut. "Jauh di dalam lubuk hati saya, saya akan merasa lebih sedih jika Persija Jakarta yang kalah bertanding, dan akan jauh lebih sedih lagi jika Tim Nasional Indonesia yang kalah dalam pertempuran," kata Bepe.

"Mengapa demikian? Karena pada kenyataannya kecintaan saya terhadap Inter Milan, tidak mampu mengalahkan cinta saya terhadap Persija Jakarta, apalagi kecintaan saya kepada Tim Nasional Indonesia."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement