Jumat 10 Apr 2015 18:31 WIB
Kisruh PSSI

Soal Penundaan ISL, Kemenpora: Jangan Salahkan Kami

Rep: c19/ Red: M Akbar
Kepala Deputi V Kemenpora, Gatot Dewa Broto, memberikan keterangan terkait Indonesia Super League (ISL).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kepala Deputi V Kemenpora, Gatot Dewa Broto, memberikan keterangan terkait Indonesia Super League (ISL).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi memutuskan penghentian sementara kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015, Jumat (10/4/). Penghentian sementara itu juga menyusul usulan PT Liga Indonesia selaku operator Indonesia Super League (ISL) untuk menghentikan sementara kompetisi.

Deputi Bidang Lima Harmonisasi dan Kemitraan Juru Bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot Dewa Subroto, turut menyayangkan keputusan penundaan tersebut. Meskipun menurutnya itu tetap hak PSSI.

"Saya belum tahu alasan PSSI apa maksudnya. Apakah karena surat kami pada mereka atau karena sebab lain. Itu hak mereka untuk menunda, tapi jangan salahkan kami karena itu keputusan mereka," demikian pesan singkat Gatot yang diterima ROL, Jumat (10/4).

Sebelumnya BOPI telah melayangkan surat edaran bernomor 051/BOPI/KU/TV/2015 kepada CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono. Di mana dalam surat itu dinyatakan dua klub yakni  Persebaya Surabaya dan Arema Cronus, dicekal untuk tidak mengikuti kompetisi.

Saran BOPI tersebut memang didukung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang melayangkan surat pada Plt Kapolri, Komjen Badrodin Haiti. Menpora meminta kepolisian tidak menerbitkan izin keramaian untuk dua klub yang belum memenuhi syarat tersebut.

Gatot menambahkan, tujuan Kemenpora sebetulnya sama dengan BOPI, yakni meminta agar dua klub yang dinilai belum layak, tidak diikutsertakan.  Pihak yang dirugikan akibat penundaan ini menurutnya adalah publik dan PSSI sendiri.

"Sayang saja. Kami hanya minta klub yang tidak direkomendasi tidak boleh main dulu, bukan semua," tambah Gatot yang mengaku sedang berada di Sidney, Australia tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement