Senin 25 May 2015 05:01 WIB

16 Pemain Sriwijaya FC Terkena Rasionalisasi Gaji 75 Persen

Rep: Maspril Aries/ Red: Citra Listya Rini

Foto: Antara

Sriwijaya FC

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Manajemen Sriwijaya FC mulai menerapkan kebijakan rasionalisasi gaji pemain. Ada 16 pemain terkena rasionalisasi atau pemotongan gaji sebesar 75 persen.

“Manajemen sudah menerapkan rasionalisasi gaji pemain sesuai arahan PT Liga Indonesia yaitu sebesar 75 persen. Namun ada juga yang terkena rasionalisasi sebesar 90 persen,” kata Achmad Haris Sekretaris Tim Sriwijaya FC, Ahad (24/5).

Menurut Achmad Haris, manajemen Sriwijaya FC menerapkan rasionalisasi gaji sebesar 75 persen kepada 16 pemain. “Sisanya sebanyak tiga pemain terkena rasionalisasi sampai 90 persen, termasuk juga satu pelatih dan satu asisten pelatih. Mereka ini statusnya dirumahkan,” ujarnya.

Para pemain yang terkena rasionalisasi gaji 75 persen adalah penjaga gawang Dian Agus Prasetyo dan Teja Pakualam, pemain belakang Fachrudin Aryanto, Wildansyah, Jeki Arisandi, Fathlul Rachman, Rizhadi Fauzi dan Ngurah Nanak. Pemain tengah, Ichsan Kurniawan, Hafit Ibrahim, Anis Nabar, Asri Akbar dan Alan Martha, serta tiga pemain depan yaitu, Titus Bonai, Ferdinand Sinaga, dan Risky Dwi Ramadhana.

Kepada 16 pemain tersebut menurut Sekretaris Tim Sriwijaya FC, mereka diminta tetap melakukan latihan rutin walau kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 sudah berakhir dan turnamen pra musim Piala QNB batal dilaksanakan.

“Latihan dilakukan untuk tetap menjaga kekompakan dan kebersamaan tim, jika sewaktu-waktu ada pertandingan. Juga untuk menjaga kondisi fisik pemain jika sewaktu-waktu kompetisi ataupun turnamen bakal digulirkan kembali oleh PT Liga Indonesia ataupun Kemenpora,” kata Achmad Haris.

Latihan 16 pemain Sriwijaya FC tersebut di stadion Gelora Sriwijaya dipimpin asisten pelatih Hartono Ruslan yang mengantikan peran pelatih Benny Dollo.

Menurut Hartono, dengan jumlah pemain yang ada, tim fokus pada latihan teknik dan skill, tidak bisa menjalankan latihan taktik atau strategi karena jumlah pemain tidak mencukupi.

Hartono menjelaskan, tujuan utama dari latihan 16 pemain adalah untuk menjaga kebugaran fisik pemain saja, sembari menunggu kabar dan perkembangan kondisi sepakbola Indonesia.

“Kita hanya takut fisik pemain turun saja. Tim ini akan terus menunggu perkembangan sepak bola Indonesia, terus latihan sampai satu minggu menjelang bulan Ramadhan. Mungkin tanggal 10 Juni kita baru liburkan pemain,” ujarnya.