Rabu 26 Aug 2015 06:01 WIB

Sinyal Buruk untuk ISL

Rep: Ali Mansur/ Red: Fernan Rahadi
ISL
ISL

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI kembali menemui hambatan untuk menggelar pertandingan. Kali ini terjadi pada ajang Piala Proklamsi yang mempertemukan juara Indonesia uper League (ISL) Persib Bandung dengan juara Inter Island Cup, Arema Cronus. Tidak keluarnya izin dari pihak kepolisian selalu menjadi penyebabnya. Kegagalan Piala Proklamasi juga membayangi gelaran ISL yang rencananya akan bergulir pada medio Oktober mendatang.

Awalnya laga tersebut akan digelar tanggal 15 Agustus di Jakarta, namun karena kedua tim belum siap digeser 22 Agustus di Bandung. Namun PSSI tetap membatalkan gelaran jelang kick off LSI musim 2015/2016 karena dua persoalan. Persoalan yang pelik adalah proses perizinan di kepolisian yang belum jelas hingga batas waktu yang ditentukan PSSI. Sejak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terkait pembekuan, PSSI selalu kesulitan meminta restu dari kepolisian untuk menggelar pertandingan.

Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim mengaku hingga pekan kemarin, pihak kepolisian belum memberikan izin keramaian. Sehingga dengan mepetnya waktu ke kick off Piala Proklamasi, demgan terpaksa PSSI membatalkan gelaran tersebut. “Mabes Polri masih melakukan kajian di seluruh aspek terhadap PSSI terkait dengan putusan PTUN terhadap SK Menpora. Sementara waktu persiapan pertandingan sudah mepet, jadi kami putuskan untuk dibatalkan,” ujar Azwan Karim, dalam rilisnya pekan lalu.

Kemudian alasan kedua belum ada kepastian dari televisi untuk menyiarkan laga tersebut, sehingga tujuan rapat Exco dimana pertandingan tersebut harus dapat dinikmati masyarakat luas melalui tayangan televisi tidak tercapai. Sebab pihak televisi hanya bisa menyiarkan laga Piala Proklamasi pada malam hari, bukan sore hari. Sedangkan hasil konsultasi panpel dengan kepolisian, kalau pun diberi izin, hanya untuk main sore. TV partner tidak punya slot di sore hari.

Maka dengan demikian PSSI harus menunggu hasil kajian pihak kepolisian jika laga Maung Bandung melawan Singo Edan tetap bergulir sesui keinginan PSSI, yaitu pada malam hari dan tetap disiarkan secara langsung oleh televisi. Namun karena waktu yang dimiliki oleh PSSI sendiri sangat mepet maka opsi pembatalan adalah jalan yang terbaik. Disamping itu kedua kontestan Persib dan Arema juga harus melakoni turnamen Piala Presiden.

Azwan berharap hasil kajian hukum Mabes Polri positif. Sehingga seiring dengan keinginan Presiden Jokowi agar kompetisi sepakbola di tingkat nasional bisa segera dijalankan. Apalagi dalam waktu sekitar dua bulan ke depan kompetisi ISL musim 2015-2016 harus segera bergulir. Sehingga tidak menutup kemungkinan gelaran ISL kembali menemui hambatan yang sama, dan tidak menutup kemungkinan ISL akan bernasib sama dengan Piala Proklamasi.

Sebelumnya, PT Liga Indonesia telah menetapkan kompetisi ISL musim depan 2015-2016 pada tanggal 24 atau 26 Oktober mendatang. Bahkan pihak PT Liga Indonesia sudah mulai menggeber persiapan sejak awal bulan depan. Sebanyak 18 klub peserta diharuskan mendaftarkan kembali skuatnya, untuk batas terakhir pendaftaran hingga akhir ini. Tak hanya itu, pada pertengahan September PT Liga Indonesia juga akan melalukan verifikasi guna memastikan stadion layak untuk menggelar pertandingan sesuai standar yang ada.

CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono berharap rencana matang pihaknya untuk menggulirkan ISL berjalan lancar tidak ada lagi hambatan. Apalagi hampir empat bulan peserta ISL mati suri. Sehingga tidak adanya aktivis yang dilakukan oleh klub, mengakibatkan para pemain dan pelatih kehilangan pendapatannya. Selain itu tidak sedikit yang memilih banting setir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement