Ahad 15 Nov 2015 00:15 WIB

Kisah Tragis Michu

Rep: C17/ Red: Didi Purwadi
Penyerang Swansea City, Michu.
Foto: AP Photo
Penyerang Swansea City, Michu.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Eksitensi Miguel Perez Cuesta pernah 'meledak' pada awal musim 2012/13, siapa yang tidak mengethaui nama penyerang Swansea City tersebut. klub mana yang tak mau diperkuat olehnya, sampai-sampai Arsenal menyodorkan 25 juta pounds untuk sang pemain tersebut.

Dirinya pun pernah sekali membela Timnas Spanyol saat menghadapi Belarusia pada laga uji tanding. Namun, eksitensinya tersebut tak berjalan lama dan kini potret kejayaan kariernya hanya menjadi kenangan. Ia harus menerima kenyataan bahwa saat ini ia harus kembali meniti karier dari bawah, divisi empat La Liga Spanyol.

Nama Miguel Perez Cuesta memang terdengar asing bagi kita. Wajar memang, karena pemain berdarah Spanyol ini lebih dikenal dengan nama Michu sepanjang kariernya. Dan, pemain yang sempat fenomenal pada debutnya di Liga Primer Inggris musim 2012/13 ini akhirnya harus pulang ke negaranya dengan kepala tertunduk dan kegusaran dalam hati.

Senin, 9 Oktober 2015, Michu diputus kontrak oleh Swansea City. Meski kontraknya baru akan berakhir pada musim panas 2017, namun ia harus menerima kenyataan bahwa kakinya sudah dianggap tak sanggup lagi menopang kariernya di divisi teratas Liga Inggris.

Cedera engkel pada kaki kanannya memang membuat karier Michu yang sempat bersinar di musim pertamanya bersama Swansea City dengan mencetak 22 gol dari 43 penampilan di segala ajang langsung meredup. Michu tak bisa lagi kembali pada performa terbaiknya.

Semuanya berawal dari cedera lutut yang menimpanya saat menjalani laga Liga Primer melawan Cardiff pada awal November 2013. Michu harus menepi selama sebulan, ia kemudian kembali bermain setelah melewatkan empat pertandingan penting bersama The Swans.

Namun, pada dua laga terakhir dirinya kembali bermain, terlihat ada yang tidak beres dengan permainan Michu setelah menghadapi Norwhic City. Lututnya yang melemah ternyata membuat engkelnya menjadi bermasalah. Engkelnya terluka karena menahan beban berlebih.

Michu tampil tak seperti biasanya, bahkan terlihat sambil menahan sakit. Dan setelah medis mengeceknya kembali untuk memantau kondisi kebugaran sang pemain jelang lawan Everton, cedera Michu ternyata belum sembuh benar dan justru bertambah parah.

"Ini kabar buruk. Ia membutuhkan operasi. Ini baru akan selesai minggu depan dan dia Michu baru bisa kembali bermain sekitar satu bulan setengah lagi," ujar manajer Swansea saat itu, Michael Laudrup, pada BBC.

Michu sebenarnya sudah mulai berlatih pada awal Februari 2014. Namun ia belum kembali pada performa terbaiknya di mana Laudrup akhirnya hanya menyuruhnya berlatih secara terpisah. Kesempatan bermain baru hadir pada bulan Maret, yang artinya ia absen selama hampir tiga bulan.

Laudrup kemudian memberikan kesempatannya bermain sebanyak lima kali, dengan dua kali sebagai pemain pengganti, tiga lainnya bermain sejak menit pertama. Namun Michu gagal memberikan pengaruh besar bagi Swansea di mana pada lima laganya tersebut, Swansea hanya mampu menang sekali, seri sekali, dan menelan tiga kali kekalahan.

Laudrup yang tak puas dengan performa Michu, tak memberikannya kesempatan bermain pada lima laga terakhir Swansea pada Liga Primer musim 2013/14. Michu ketika itu dibeli dari Rayo Vallecano untuk mengatasi kepergian Gylfi Sigurdsson ke Tottenham Hotspur.

Posisinya di Swansea kemudian terancam setelah Sigurdsson kembali dibeli pada awal musim 2014/15. Ia pun akhirnya memilih hijrah ke Napoli asuhan Rafael Benitez dengan status pinjaman dengan harapan bisa memiliki karier yang lebih baik.

"Operasi pertama gagal. Pada bulan Maret, saya kembali bermain namun saya masih merasakan sakit pada engkel saya," ujar Michu pada Football Italia. "Saya pikir setelah musim panas semuanya akan kembali dengan sendirinya dan saya bisa memulai musim dengan baik."

Namun harapan tinggalah harapan. Cedera justru kembali mendera Michu pada awal November 2014. Tim medis Napoli memvonis bahwa engkel kanan Michu menderita periostitis atau peradangan jaringan ikat yang mengelilingi tulang. Inilah yang membuat Michu akhirnya seolah menghilang bak ditelan bumi.

Untuk pemulihan cederanya itu memakan waktu yang tak sebentar. Transfermarket mencatatkan cederanya itu baru pulih setelah Michu menjalani perawatan selama 222 hari. Cedera yang dideritanya pada 4 November 2014, baru sembuh pada 14 Juni 2015, saat kompetisi musim 2014/2015 telah berakhir. Dan selama di Napoli, ia hanya bermain dalam lima pertandingan saja. Ia pun kembali ke Swansea City karena Napoli tak mempermanenkannya.

"Saya menahan rasa sakit mendalam hingga November. Setelah itu, sakitnya tak tertahankan lagi. Saya merasa lebih baik setelah operasi yang kedua dan merasa engkel saya  sudah sembuh. Saya tak sabar untuk kembali merasa bahwa saya adalah seorang pesepakbola,'' katanya.

Namun kembalinya Michu ke Swansea City tak disambut baik oleh sang manajer, Gary Monk. Michu bahkan sebenarnya sudah dianggap bukan lagi bagian dari skuat Swansea sejak tahun lalu, sebelum kepindahannya ke Napoli.

"Ia tidak akan menjadi bagian skuat Swansea musim ini," ujar Monk pada Guardian Juli lalu. "Saya sudah berbicara padanya tahun lalu. Ia ingin pergi dan ia merasa itu adalah pilihan yang tepat baginya. Saya ikut senang atas keputusannya tersebut. Sekarang kami memiliki skuat yang bagus dan menjalani transisi yang besar pada tahun lalu."

Dan benar saja, musim ini Michu tak sekalipun mendapatkan kesempatan bermain. Ia pun kemudian kembali ke Spanyol untuk ikut berlatih bersama kesebelasan divisi empat, Union Popular de Langreo.

Kesebelasan ini merupakan kesebelasan yang dilatih oleh sang kakak, Hernan Perez. "Michu baik-baik saja dan sudah berlatih dengan normal, tidak ada efek dari cedera yang derita. Meskipun begitu, kita harus menunggu seperti apa respon pada engkelnya,'' ujar Hernan pada Marca.

''Yang terpenting saat ini adalah untuk mengembalikan ia seperti dulu, mengembalikan perasaannya terhadap sepakbola,'' ujar Hernan. Bersama Langreo,

Michu akan kembali memungut asa-asa yang tersisa dalam kariernya. Hanya saja ia harus memastikan bahwa cederanya sudah pulih benar. Ia pun harus mengembalikan kepercayaan dirinya dan mengatasi trauma akan cederanya tersebut.

Karena jika ia bisa kembali menemukan performanya kembali, bukan tak mungkin ia bisa kembali menapaki kariernya di Spanyol mengingat usianya saat ini masih 29 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement