Senin 25 Jan 2016 17:49 WIB

Atlet Transgender Boleh Ikut Olimpiade

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
 Logo resmi Olimpiade Rio 2016.
Foto: buda mendes
Logo resmi Olimpiade Rio 2016.

REPUBLIKA.CO.ID,  LAUSANNE -- Komite Olimpiade Internasional (IOC) resmi mengizinkan atlet transgender bertanding di cabang-cabang olah raga yang disediakan tanpa harus menjalani operasi ganti kelamin terlebih dahulu.

Pejabat medis dan IOC mengatakan pada AP bahwa mereka telah mengubah kebijakan untuk beradaptasi dengan isu-isu transgender, Ahad (24/1).

IOC mengatakan garis pedoman didesain sebagai rekomendasi, bukan peraturan atau regulasi, untuk federasi olah raga internasional dan badan lainnya. Kebijakan baru ini diimbau diikuti dan diaplikasikan dalam olympic tahun ini di Rio de Janeiro, Brasil.

"Saya pikir banyak federasi punya aturan dalam mendefinisikan kelayakan individu transgender," kata Direktur medis IOC, Dr Richard Budgett. Menurutnya, hal itu seharusnya membuat mereka percaya diri dan membawa stimulus untuk mengimplementasikan peraturan tersebut.

Di bawah garis pedoman sebelumnya yang disetujui pada 2003 atlet transisi dari pria ke perempuan atau sebaliknya harus menjalani operasi ganti kelamin terlebih dahulu untuk ikut serta dalam Olimpiade. Operasi tersebut juga harus disusul oleh terapi hormon selama dua tahun.

Sekarang, operasi tidak diperlukan dan para atlet transgender agar bisa ikut dalam kompetisi tanpa larangan. Meski demikian, atlet transgender pria ke perempuan harus dihitung level testosteronnya setahun sebelum kompetisi pertama. "Tujuan olah raga adalah utama dan tetap menjamin persaingan yang adil," katanya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement