REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) belum mengaku belum menerima laporan dari Polri terkait operator Piala Bhayangkara. Padahal turnamen gagasan Polri tersebut akan diselenggarakan pada pertengahan Maret. Tidak hanya itu saja, untuk venue pertandingan Piala Bhayangkara ternyata juga masih belum ditentukan hingga saat ini.
"Sejauh ini kami belum mengetahui operatornya, karena belum ada komunikasi," kata Sekjen BOPI, Heru Nugroho, saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Selasa (9/2).
Heru mengatakan hingga saat ini penggagas trnamen Piala Bhayangkara masih belum ada berkomunikasi secara intens dengan BOPI. Tentu saja ini akan menjadi kekhawatiran tersendiri mengingat timggal menyisakan sekitar satu bulan sebelum kick off. Meski demikian, ia tetap optimistis Piala Bhayangkara dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh anggota Tim Transisi, Gatot S Dewa Broto. Bahkan Gatot mengaku belum ada pembicaraan dengan pihak Polri terkait penyelenggaraan turnamen Piala Bhayangkara.
Gatot mengaku baru satu komunikasi dengan pihak penyelenggara beberapa waktu lalu. "Baru sekali, tahun lalu waktu itu Polri minta disampaikan kepada Menpora kaau mereka ingin menggelar turnamen," jelas Garot.
Sebelumnya, penyelanggaraan Piala Bhayangkara terancam gagal diselenggarakan, setelah mendapat mendapat protes dari Indonesian Police Watch (IPW). Disebutnya, Polri latah karena ikut-ikutan menggelar turnamen.
Sebelumnya, TNI sukses menggelar Piala Jenderal Sudirman, kini Polri takl ingin kalah dengan Piala Bhayangkaranya, Menurut IPW, Polri menghambur-hamburkan uang jika benar membuat turnamen. "Polri tidak perlu pencitraan dengan membuat turnamen sepakbola," jelas Neta S Pane Ketua Presidium IPW, dalam siaran persnya beberapa waktu lalu,
Ali Mansur