Selasa 11 Oct 2016 09:31 WIB

Pesan Terakhir Maulwi Saelan untuk Sepak Bola Indonesia

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Maulwi Saelan (kedua dari kiri) saat pembukaan Piala Soeratin pada 2014.
Foto: ligaindonesia.co.id
Maulwi Saelan (kedua dari kiri) saat pembukaan Piala Soeratin pada 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) kehilangan dengan berpulangnya tokoh federasi nasional, Maulwi Saelan. Sekertaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Azwan Karim, mengatakan, ada pesan almarhum buat badan induk sepak bola nasional sebelum wafat.

Azwan mengungkapkan, saat mengunjungi almarhum di rumah sakit Pondok Indah, September lalu, mantan penjaga gawang timnas Indonesia meminta agar sepak bola nasional kembali bangkit. “Almarhum menyampaikan kepada saya, agar jangan menyerah,” ujar Azwan, saat ditemui di rumah duka, di Jakarta, Senin (10/10) malam.

Azwan menafsirkan pesan tersebut agar jangan menyerah mengurus sepak bola. Dan juga, kata dia, agar PSSI kembali utuh agar sepak bola Tanah Air kembali punya prestasi. Bagi PSSI, Azwan mengatakan, pesan tersebut tentunya berbekas. Almarhum dinilai Azwan bukan cuma tokoh sepak bola, melainkan pahlawan nasional. “Kita tidak boleh melupakan sejarah yang pernah dia lakukan untuk negara dan sepak bola,” ujar Azwan. 

Maulwi Saelan tutup usia pada Senin (10/10). Purnawirawan berpangkat Kolonel CPM itu, wafat di rumah sakit Pertamina. Almarhum meninggal dunia genap di usia 90 tahun.

Nama Maulwi dalam sejarah Indonesia tercatat sebagai Wakil Komandan Cakrabirawa. Yaitu, satuan pasukan khusus pengaman Presiden Soekarno. Namun, selain menjadi salah satu pengawal Sang Proklamator, almarhum juga mengabdikan diri membesarkan sepak bola Indonesia.

Maulwi pernah menjadi kapten Timnas Garuda. Putra Makassar kelahiran 1926 tersebut, masuk ke skuat Merah Putih sebagai penjaga gawang. Pada Asian Games 1954, Maulwi yang berjuluk Si Gagak Terbang tersebut, berhasil membawa timnas Indonesia menjadi negara sepak bola keempat di Asia.

Almarhum juga ikut sebagai kiper utama Indonesia saat Olimpiade Melbourne, Australia 1956. Saat melawan Uni Soviet, gawang timnas tak kebobolan dan bermain imbang 0-0.

Prestasi Maulwi bersama timnas juga terjadi saat Asian Games 1958. Ketika itu, sepak bola Indonesia berhasil meraih perunggu. Maulwi juga pernah ditunjuk sebagai pemimpin PSSI, persisnya pada 1964 sampai 1967.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement