Rabu 23 Nov 2016 18:23 WIB

Malaysia Ancam Boikot Piala AFF di Myanmar

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Bilal Ramadhan
Piala AFF 2016
Foto: www.affsuzukicup.com
Piala AFF 2016

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia mengancam memboikot Piala AFF 2016 di Myanmar. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Khairy Jamaluddin mengatakan, timnas Harimau Malaya merencanakan tak lagi berpartisipasi di gelaran kejuaraan sepak bola terbesar di Asia Tenggara itu jika harus bermain di negeri bekas junta militer tersebut.

Sikap Jamaluddin terkait dengan pembantaian umat Islam dari etnis Rohingya di Myanmar. "Apa artinya olahraga tanpa kemanusian? Itu (pembantaian etnis Rohingya) adalah kekejaman ekstrim terhadap salah satu kelompok etnis manusia. Dan mereka (Myanmar) melakukannya terhadap muslim," tegas dia, seperti dikutip dari the Malay Mail Online, Rabu (23/11).

Pemerintah Malaysia, Jamaluddin mengungkapkan, sedang intens memantau perkembangan kemanusian di Myanmar. Pembumi hangusan etnis minoritas di Myanmar, dikatakan dia, menjadi salah satu topik serius di pertemuan kabinet. Kata dia, persoalan serupa juga bakal menjadi pembicaraan prioritas dalam rapat kabinet Malaysia, pekan depan.

Piala AFF 2016, digelar di dua negara, yaitu Filipina dan Myanmar. Negara peserta di grup A, yakni Filipina, Thailand, dan Indonesia, serta Singapura, sepanjang babak penyisihan berlaga di Manila. Sedangkan di Grup B, terdiri dari Myanmar, Malaysia, Kamboja dan Vietnam, yang sepanjang fase grup bermain di Yangon, Myanmar.

Saat pesta sepak bola di Asia Tenggara itu digelar, di negara salah satu tuan rumah, Myanmar, pembantain terhadap komunitas muslim di negara tersebut, sedang terjadi. Pembantain terhadap etnis muslim Rohingya itu, sebetulnya bukan kali ini. Sepanjang 2012 sampai 2013 lalu, pembumihangusan terhadap etnis muslim Rohingya juga pernah terjadi.

Human Right Watch (HRW) mencatat, lebih dari dua juta nyawa warga muslim Rohingya yang tinggal di negara bagian Rakhine, terancam dari pembantaian yang dibiarkan oleh pemerintah. Dari pembantaian tersebut, diprediksi ratusan ribu nyawa sudah melayang menjadi korban. Selain itu, sekitar 125 ribu muslim Rohingya, terlantar di laut lantaran ingin menyelamatkan diri dari pembantaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement