REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua umum pengurus provinsi Federasi Olahraga Karate-do Indonesia DKI Jakarta (Pengprov FORKI DKI) Dody Rahmadi Amar resmi mendaftakan diri menjadi calon ketua umum (Caketum) KONI DKI Jakarta periode 2017-2021. Penyerahan berkas pendaftaran dilakukan, Selasa (18/4) kepada Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Budi Pramono di Gedung KONI DKI Cempaka Putih Jakarta.
"Setelah melakukan konsolidasi baik dengan pengurus cabang olahraga, badan fungsional dan KONI wilayah, kami mendapat 26 surat dukungan secara resmi. Batas minimal yabg ditetapkan TPP adalah 25 surat dukungan, berarti kami sudah memenuhi persyaratan, oleh sebab itu kami mendaftar hari ini" kata Dody.
Sebanyak 26 surat dukungan yang diserahkan Dody didapat dari pengurus cabor hoki, taekwondo, selam, tenis, karate, kriket, Bapomi, petangue, PP KORI, tarung drajat, kempo, tenis meja, panahan, tinju, bridge, dansa, bola tangan, atletik, SIWO, panjat tebing, golf, sepeda, basket, boling, ski air, sepeda,
Visi utama dari Dody jika terpilih menjadi Ketua Umum KONI DKI adalah mengembalikan kejayaan olahraga Jakarta. Ia ingin menjadikan Ibu Kota pusat barometer olahraga nasional serta mengantarkan Jakarta juara umum PON 2020 di Papua.
Dody berjanji menyusun metodologi pembinaan atlet di Jakarta yang sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga tersebut. Ia juga berjanji akan memberikan fasilitas kepada cabang olahraga yang belum berprestasi
Awalnya Dody berharap ketua umum saat ini Raja Sapta Ervian alias Eyi kembali maju menjadi ketua umum. Akan tetapi, kata dia, Eyi menolak setelah diminta.
Dody berjanji akan meneruskan pprogram yang baik yang ditinggalkan Eyi. " Beliau sudah meninggalkan fondasi yang bagus, khususnya masalah keuangan yang diterima dengan baik," ungkapnya.
TPP menetapkan tanggal 17-21 April 2017 sebagai masa pendaftaran caketum KONI DKI Jakarta, hingga kini baru satu orang yang mendaftar.
Budi Pramono ketua TPP, menyatakan akan menerima seluruh berkas pendaftaran, baik yang didukung sesuai persyaratan maupun tidak. " Saat ini kami terima seluruh dokumen, nanti baru saat verifikasi jika diperlukan caketum akan dipanggil dimintai keterangan," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
