Kamis 28 Dec 2017 16:06 WIB

NPC Panggil 300 Atlet Disabilitas untuk Asian Para Games

Presiden NPC Indonesia Senny Marbun (kanan).
Foto: Antara/Paramayuda
Presiden NPC Indonesia Senny Marbun (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- National Paralympic Committee (NPC) Indonesia segera memanggil 300 atletnya untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) di Kota Solo. Pemanggilan ini untuk persiapan pesta olahraga Asian Para Games (APG) 2018 di Jakarta dan Palembang, Oktober mendatang.

"Ada sebanyak 300 atlet disabilitas dan sekitar 100 pelatih dan ofisial yang dipersiapkan untuk TC di Solo, diperkirakan mulai awal Januari hingga Oktober 2018," kata Presiden NPC Indonesia Senny Marbun di sela acara pengarahan terhadap pelatih dan ofisial APG 2018 di Kantor NPC Solo, Kamis (28/12).

Senny mengatakan, pelaksanaan TC diikuti semua atletnya di Solo, sehingga persiapan venue dari 18 cabang olahraga yang akan diperlombakan sudah dipersiapkan semuanya. Menurut Senny, venue yang digunakan untuk TC para atlet nasional NPC di Solo antara lain di Kompleks Stadion Manahan, Stadion Sriwedari, GOR Manahan, GOR Sritex, dan UNS.

Peralatan para atlet yang dipakai sudah standar internasional dan segera dipersiapkan untuk dikirim ke Solo.

"Kami mengumpulkan para pelatih dan ofisial untuk rapat koordinasi ini, merupakan salah satunya persiapan sebelum para atlet berdatangan mengikuti TC APG 2018," katanya.

Selain itu, NPC juga menggelar persiapan lima dari 18 cabang olahraga yang belum mempunyai atlet antara lain basket, anggar, boci, yudo, dan balap sepeda. NPC sedang mencari atlet untuk dilatih pada lima cabang olahraga itu.

"NPC Indonesia pada pesta olahraga tingkat Asia ini, ditargetkan bisa masuk lima besar. Namun, target itu, memang sangat berat karena lawan negera-negara Asia gudangnya atlet berprestasi seperti Cina, Jepang, Korea Selatan, dan pecahan negara Rusia seperti Uzbekistan," katanya.

Kendati demikian, NPC Indonesia tetap berusaha menjadi yang terbaik di Asia, dengan memanfaatkan sebagai tuan rumah untuk meraih target lima besar, meski lawannya sangat berat. Latihan selain tehnik, juga lebih ditekankan pada peningkatan mental atlet.

Menyinggung soal penghargaan dari Menteri Pemuda dan Olahraga yang diberikan kepada Senny Marbun menjelaskan hal tersebut wajar karena NPC dalam mengharumkan bangsa melalui olahraga.

"Kami beryukur NPC mendapat penghargaan dari Menpora, hal ini sebagai bentuk perhatian Pemerintah dalam mengangkat martabat bangsa melalui olahraga," katanya.

Menurut dia, penghargaan diberikan kepada NPC kemungkinan termasuk keberhasilan NPC Indonesia yang merebut juara umum di ASEAN Para Games (APG) 2017 di Malaysia dan Indonesia menempati urutan ketujuh Asian Youth Para Games (AYPG) 2017, di Dubai, belum lama ini.

Namun, kata dia, dengan penghargaan ini, menjadi tantangan NPC lebih berat untuk tetap berprestasi pada ajang-ajang tingkat internasional ke depan.

"Kami justru menghadapi tantangan lebih berat untuk meningkatkan prestasi ke depan," kata Senny Marbun. 

TAKE 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement