Jumat 20 Apr 2018 19:06 WIB

Pengurangan Nilai tak Pengaruhi Kiprah Tim Indonesia di Asia

Hak Madura United tampil di Piala AFC sebagai tim peringkat 5 Liga 1 ini bermasalah.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Endro Yuwanto
Logo AFC (ilustrasi).
Foto: indianfootballnetwork.com
Logo AFC (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subdirektur Liga Indonesia Baru (LIB) Tigor Shalomboboy, menyatakan, eksekusi pengurangan nilai klasemen akhir Madura United dan Persegres pada musim 2017 sudah dilakukan. Hanya, kata Tigor, pengurangan tersebut memang tak tersiarkan.

Menurut Tigor, pengurangan nilai itu sudah dilaporkan kepada PSSI, AFC, dan FIFA. "Cuma karena memang setelah selesai kompetisi, klub juga tak terlalu peduli dengan hal itu (pengurangan). Tapi kenyataannya memang kami melakukan pemotongan nilai klasemen akhir kedua tim itu," ujar dia, Jumat (20/4).

Tetapi, kata Tigor, pengurangan tersebut tak berpengaruh terhadap klub dan kiprahnya di level kompetisi Asia. Akan tetapi, ungkap dia, hal tersebut tak tepat. Sebab pengurangan nilai Madura, membuat tukar posisi Persipura di klasemen akhir Liga 1. Tukar posisi itu, pun berpengaruh pada partisipasi tim Indonesia di level Liga Champions Asia dan Piala AFC 2018.

Tim-tim Liga 1 Indonesia musim 2017, punya jatah 2,5 slot di level Champions dan Piala AFC 2018. Satu slot di level Champions lewat babak play off. Dua slot lainnya di level Piala AFC. Akhir musim Liga 1 2017, PSSI dan LIB sempat ribut soal siapa tim wakil Indonesia di dua gelaran tersebut.

PSSI dan LIB akhirnya sepakat menjadikan tim-tim teratas di akhir Liga 1 yang mewakili Indonesia di dua gelaran tersebut. Jika disimulasikan, musim lalu Bhayangkara FC sebagai tim juara Liga 1 2017. Modal gelar tersebut membuat tim milik Polri itu punya peluang lolos Liga Champions 2018 lewat jalur play off.

Sedangkan, dua slot di Piala AFC, diberikan kepada tim peringkat kedua dan ketiga Liga 1 2017, yaitu kepada Bali United dan PSM Makassar. Namun saat proses verifikasi sebagai tim profesional AFC 2017, Bhayangkara dinyatakan tak lolos. Begitu juga PSM Makassar. Alhasil, dua tim tersebut tak bisa mengikuti kompetisi level Asia.

Alhasil, peran Bhayangkara di babak play off Liga Champions diserahkan kepada Bali United, sebagai tim peringkat kedua Liga 1. Sementara jatah PSM Makassar di Piala AFC diambil alih oleh Persija Jakarta sebagi tim peringkat keempat Liga 1. Satu slot lagi di Piala AFC, PSSI dan LIB mengajukan Madura United sebagai tim peringkat kelima Liga 1.

Hak Madura United untuk bisa tampil di Piala AFC sebagai tim peringkat kelima Liga 1 ini yang bermasalah. Sebab, pengurangan tiga angka dari perintah FIFA tersebut, seharusnya menjadikan Madura United di peringkat keenam. Jatah satu slot Piala AFC pendamping Persija Jakarta yang seharusnya menjadi milik Persipura Jayapura.

Akan tetapi akhirnya Bali United pun gagal di babak playoff Liga Champions Asia. Kegagalan skuat Pulau Dewata itu membuat jatah Indonesia di Liga Champions Asia musnah. Namun aturan di AFC, tim yang gagal di playoff Liga Champions, otomatis berhak atas satu slot di Piala AFC.

Alhasil, jatah Indonesia di level Asia hanya di Piala AFC. Yaitu sebanyak dua tim yang akhirnya menjadi milik Bali United dan Persija Jakarta. Madura yang semula disorongkan otomatis batal. Pun Persipura, yang semestinya pengganti Madura di peringkat kelima klasemen akhir Liga 1 musim lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement