Kamis 06 Sep 2018 13:55 WIB

FIFA Ganjar Aksi Impresif Suporter dengan Penghargaan

Aksi-aksi para fan ini membuat decak kagum para pencinta sepak bola.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Suporter timnas Jepang menangis setelah tim dukungannya gagal melaju ke babak 8 besar  pada pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Stadion Rostov Arena, Selasa (3/7) dini hari WIB.
Foto: AP/David Josek
Suporter timnas Jepang menangis setelah tim dukungannya gagal melaju ke babak 8 besar pada pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Stadion Rostov Arena, Selasa (3/7) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --FIFA tidak hanya memberikan penghargaan kepada para pemain dan pelatih. Otoritas sepak bola dunia itu juga mengapresiasi para pemain ke-12 alias suporter yang dianggap paling militan mendukung timnya atau memberikan contoh baik bagi suporter lain.

FIFA menetapkan Sebastian Carrera (pendukung CD Puerto Montt), pendukung Peru, serta pendukung Senegal dan Jepang sebagai kandidat pemenang penghargaan.

Aksi-aksi para fan ini membuat decak kagum para pencinta sepak bola. Suporter Jepang dan Senegal contohnya. Mereka menunjukkan sebuah sikap yang patut ditiru oleh semua fan sepak bola di seluruh dunia. Mereka menjadi pusat perhatian di Piala Dunia 2018 ketika usai pertandingan tim kesayangannya tertangkap kamera tengah memungut sampah di bangku stadion.

Video tersebut kemudian beredar menjadi viral dengan cepat. Video yang diunggah oleh TV  Argentina dan TyC Sports itu kemudian telah dilihat sebanyak lebih dari 5 juta kali, dan telah di-retweet oleh lebih dari 20 ribu orang.

Aksi tidak kalah heroik juga ditunjukan oleh pendukung Peru di Piala Dunia Rusia. Peru yang merayakan penampilannya di Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1982, disambut antusias oleh masyarakatnya.

Bahkan, untuk bisa mendukung negaranya secara langsung di Rusia, suporter Peru rela kehilangan pekerjaan, menjual mobil mereka, hingga meminjam uang ke bank. Bahkan ada satu keluarga, hingga membawa cucu mereka, yang turut menuju Rusia untuk mendukung Peru.

Seperti yang diungkapkan Edgar, salah seorang pendukung Peru. Ia mengaku melakukan perjalanan mengesankan agar tidak melewatkan momen datang setelah 36 tahun lalu. Bagaimana tidak, Edgar yang telah berusia 80 tahun itu tiba di Saransk, Rusia, setelah melalui tiga penerbangan dan 10 jam dengan kereta malam.

"Kami telah menunggu sangat lama, saya telah menunggu lama, untuk menyanyikan lagu kami di negara lain sekali lagi," kata Edgar, dikutip dari BBC beberapa waktu lalu.

Kandidat terakhir dari pendukung terbaik adalah Sebastian Carrera, pendukung dari klub CD Puerto Montt, Cile. Carrera rela menempuh perjalanan hingga 1.500 km seorang diri, demi klub yang dicintainya. Saat itu, ia menemani perjalanan Puerto Montt menuju Stadion Francisco Sanchez Rumoroso di Coquimbo, Cile. 

Carrera menghabiskan waktu selama dua hari di bus. Apa yang membuat Carrera masuk dalam nominasi tersebut? Bukan hanya sekadar perjalanan yang ditempuhnya, tapi ia tertangkap kamera hanya seorang diri di bangku penonton saat mendukung timnya bermain. Sehingga, Carrera menjadi satu-satunya fan yang menyaksikan kemenangan timnya 2-1.

Hal itu membuat pemain Puerto Montt terkagum-kagum. "Kemenangan ini untuk Anda. Anda telah memberikan segalanya untuk tim Anda," kata pemain Puerto Montt, Juan Pablo Abarzua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement