Sabtu 08 Sep 2018 15:13 WIB

Hadapi Williams di Final AS Terbuka, Mimpi Osaka Terwujud

Osaka mencetak sejarah sebagai wanita Jepang pertama yang merasakan final Grand Slam.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Andri Saubani
Petenis Jepang, Naomi Osaka, melepaskan pukulan backhand saat menghadapi petenis Australia, Ashleigh Barty, dalam pertandingan putaran ketiga turnamen tenis Australia Terbuka di Melbourne, Australia, Sabtu (20/1).
Foto: AP/Dita Alangkara
Petenis Jepang, Naomi Osaka, melepaskan pukulan backhand saat menghadapi petenis Australia, Ashleigh Barty, dalam pertandingan putaran ketiga turnamen tenis Australia Terbuka di Melbourne, Australia, Sabtu (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW YORK -- Petenis muda Jepang, Naomi Osaka akhirnya terwujud setelah sebelumnya ia ingin berhadapan dengan petenis kawakan Serena Williams di final putri Grand Slam Amerika Serikat (AS) 2018 Terbuka. "Ketika saya masih kecil saya selalu bermimpi saya akan bermain dengan Serena (Williams) di final grand slam," ucap Osaka dikutip BBC Sport, Sabtu (8/9).

Osaka berhasil mencetak sejarah sebagai wanita Jepang pertama yang merasakan aroma final Grand Slam. Hal itu didapat setelah mengalahkan petenis tuan rumah Madison Keys di babak semifinal dengan dua set langsung 6-2, dan 6-4.

Pada laga final, petenis berusia 20 tahun langsung ditantang oleh idolanya, Serena Williams. Meski berbeda pengalaman Osaka pun tak gentar untuk bisa meredam aksi petenis 36 tahun di laga final.

"Ini akan terdengar buruk tapi saya hanya berpikir saya benar-benar ingin bermain melawan Serena Williams," ucapnya.

Rekan senegara Kei Nishikori menambahkan peluangnya untuk menang bisa didapat apabila ia tidak melakukan kesalahan sedikit pun. "Kuncinya adalah jangan lakukan kesalahan ganda. Saya bertekad menjadi yang terbaik, dan pergi sejauh mungkin yang saya bisa," sambung dia.

Reputasi Osaka sebagai petenis muda paling berbakat memang telah muncul dalam beberapa tahun ke belakang. Pada tahun ini, ia berhasil memenangkang gelar WTA pertamanya di Indian Wells.

Keberhasilannya mencapai ke final jelas akan menjadi warna lain bagi petenis yang gemar dengan serial kartun Pokemon, ia juga berpeluang untuk merebut gelar Grand Slam pertamanya di AS Terbuka 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement