REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pembalap Indonesia Muhammad Fadli Immanuddin mempersembahkan medali perak Asian Para Games 2018 di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/10). Ia meraih medali itu pada cabang para-balap sepeda nomor C4 individual time trial.
Perjuangan mantan pebalap motor untuk meraih hasil ini terbilang cukup istimewa. Sebab, kejuaraan empat tahunan ini adalah yang pertama diikutinya.
Apalagi, ia mendapatkan medali di hadapan keluarga besarnya yang selama ini memberi dukungan. "Ini sudah sesuai target saya,” kata dia usai balapan.
Pada balapan nomor C4 individual time trial (ITT) ini, Fadli mampu membukukan catatan waktu 28 menit 21,835 detik untuk menempuh jarak 20 km yang terbagi dalam lima putaran. “Catatan waktu saya juga lebih bagus bandingkan dengan latihan. Inilah kemampuan saat ini. Jika masih kurang nanti diperbaiki," kata Fadli.
Medali perak dari Fadli merupakan medali pertama dari para-balap sepeda untuk kontingen Indonesia. Untuk medali emas direbut oleh pebalap China, Wei Gouping dengan catatan waktu 27 menit 57,640 detik.
Medali perunggu direbut pebalap Malaysia yang selama ini menjadi rival Fadli, yaitu Mohd Najib Turano, dengan catatan waktu 29 menit 57,243 detik. "Nomor ITT adalah melawan diri sendiri. Makanya dilepas satu-satu. Yang jelas saya tadi tidak mengalami kendala. Memang seperti itu kemampuan saya saat ini," kata Fadli dengan tersenyum.
Hasil yang diraih, kata Fadli, tidak lepas dari dukungan keluarga, pelatih, rekan-rekan satu tim, federasi, hingga sponsor. Tidak lupa, Sirkuit Sentul yang memberikan kebebasan untuk berlatih.
"Aspal baru sangat berpengaruh dari hasil ini. Kami ucapkan terima kasih untuk semuanya," kata pria yang juga instruktur balap motor itu.
Medali perak yang diraih, kata Fadli, akan dijadikan modal untuk meraih hasil terbaik pada tiga nomor lainnya. Ia masih akan bertanding pada individual road race serta dua nomor trek, yaitu tim sprint dan 4 km pursuit.
Penuhi Janji
Fadli mengatakan medali perak ini juga buah dari janji kepada dokter Kiki Novinto yang merawatnya pascakecelakaan beberapa tahun allu. "Ini janji saya 3,5 tahun yang lalu pada dokter. Saya akan bangkit dan inilah hasilnya," kata dia.
Kiki Novito merupakan dokter spesialis bedah ortopedi yang menangani Fadli usai kecelakaan hebat saat kejuaraan balap motor Asia di Sentul beberapa tahun lalu. Saat itu, kaki kiri Fadli mengalami luka hebat dan harus diamputasi.
Menurut Fadli, dokter yang selama ini sudah dianggap seperti keluarga memang terus mantau kondisinya meski dirinya telah menekuni balap sepeda. Hubungan secara personal juga terus dilakukan termasuk dengan keluarga kedua belah pihak.
"Dokter Kiki memang datang secara khusus untuk melihat saya meski sibuk. Tadi, dokter menonton bersama anak istri saya, orang tua hingga mertua saya. Mereka nonton di S besar sana," kata pria yang hingga saat ini menekuni balap motor meski menjadi seorang pelatih.
Setelah memastikan diri meraih medali perak, anak dan istri berikut dokter Kiki Novito langsung menghampiri Fadli di paddock. Mereka datang dengan menggunakan kaos putih yang bergambakan M. Fadli.
Senyum bahagia terlihat jelas hingga terjadi obrolan ringan antara Fadli dengan dokter Kiki Novito. Mereka terlihat begitu dekat sehingga membuat ofisial tim ikut bergabung dalam obrolan mereka.
"Fadli benar-benar membuktikan janjinya. Dia bisa bangkit dan berprestasi. Saya senang sekali dengan hasil ini," kata Kiki dengan bangga.
Kiki Novito menjelaskan dirinya memang memantau terus perkembangan Fadli. Bahkan dirinya merupakan salah satu dokter yang mendengar langsung saat bapak satu anak meminta kakinya diamputasi setelah dinilai semua upaya telah dilakukan.
"Drop itu pasti. Tapi, kondisi saat ini sudah beda. Fadli sudah kembali. Semoga hasil terbaik untuk berikutnya," kata salah satu dokter rumah sakit di Jakarta itu.