REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet para-renang Syuci Indriani membuktikan dirinya sebagai yang terbaik di nomor 100 meter gaya dada putri SB14 Asian Para Games 2018. Syuci yang berlomba dari lane 5 Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (8/10), mencatatkan waktu terbaik satu menit 23,95 detik.
Ia dibayangi oleh atlet para-renang Jepang Mai Deguchi di peringkat dua dengan selisih waktu tipis 0,02 detik untuk medali perak. Medali perunggu nomor yang diikuti oleh atlet dengan disabilitas intelektual itu diraih oleh perenang Jepang Mikika Serizawa.
"Nggak menyangka banget (dapat emas), yang penting harus bisa," kata Syuci usai perlombaan.
Nomor 100 meter gaya dada putri adalah nomor unggulan bagi Syuci di Asian Para Games 2018. Syuci pun sebelumnya bertekad untuk merebut medali emas di nomor tersebut.
Perenang muda berusia 17 tahun itu mengaku setelah finis lomba dia dengan cemas menunggu hasil lomba karena mendapat perlawanan ketat dari Deguchi. Deguchi di lane 3 tampil kuat untuk mengejar ketertinggalannya hingga dia dan Syuci finis hampir bersamaan.
"Ngga tahu setelah itu, kayaknya dia duluan. Eh, ternyata aku yang duluan," kata Syuci polos.
Sebelumnya pada hari pertama perlombaan cabang para-renang Syuci menyumbangkan medali perunggu dari nomor 200 meter gaya bebas putri S14. Atlet para-renang asal Riau itu masih akan berlaga di nomor 200 meter gaya ganti putri.
"Yang penting all out saja, yang penting optimis dapat medali saja," kata Syuci.
Syuci pun menutup wawancara dengan awak media dengan berpesan.
"Selalu dukung kami, karena kami ini sama dengan kalian juga. Mungkin terbatas ya, kekurangan kami. Tapi yang paling penting kelebihan kami itu sangat berharga," kata Syuci.
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya pun berkumandang untuk pertama kalinya di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno di ajang Asian Para Games 2018 malam tadi.