Kamis 11 Oct 2018 18:59 WIB

Deputi IV Inapgoc Mengaku tak Tahu Oknum Polisi Jual Tiket

Amri mengakui bahwa gambar yang terekam dalam video Augie adalah dirinya.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Deputi IV Inapgoc 2018 dan Kordinator Keamanan Amri Teuku Syaifullah.
Foto: Instagram Augie Fantinus
Deputi IV Inapgoc 2018 dan Kordinator Keamanan Amri Teuku Syaifullah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presenter dan aktor Augie Fantinus merekam aktivitas oknum polisi yang hendak menjual tiket pertandingan basket kursi roda (wheelchair basket) di Pintu XI Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (11/10) siang. Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang panitia Asian Para Games 2018 yang berdiri di samping salah satu polisi. 

Laki-laki tersebut bernama Amri Teuku Syaifullah. Ia merupakan Deputi IV Inapgoc 2018 dan Kordinator Keamanan. Saat ditemui, Amri mengaku tak tahu menahu tentang aktivitas percaloan tiket oleh oknum kepolisian tersebut. Akan tetapi, Amri mengakui bahwa gambar yang terekam dalam video Augie adalah dirinya. 

Baca Juga

“Ya benar saya ada di situ. Tapi saya nggak tahu apa-apa. Nggak tahu saya kalau itu tadi ada polisi jual tiket,” ujar dia.

Amri menerangkan, ia hanya mengetahui ada seseorang yang merekam anggota polisi yang ada didekatnya, yaitu Augie. Amri mengaku menanyakan ke Augie perihal yang ia rekam. 

"Tapi saya nggak tahu kalau itu (personel kepolisian) jualan tiket,” ujar dia. 

Sebagai kordinator keamanan, Amri menerangkan seluruh anggota kepolisian yang ada di areal GBK murni bertugas menjaga kelancararan acara dan memastikan keamanan Asian Para Games 2018. Lantaran rekaman Augie tersebut, ia pun mengaku ikut dipanggil pihak kepolisian untuk menjelaskan perkara tersebut. 

“Ini pun saya disuruh menghadap ke propam,” terang Amri.

Situasi di Hall Basket GBK saat laga antara Indonesia Vs Irak sangat ramai. Sejumlah pebasket top Tanah Air serta para artis layar kaca tampak ikut serta menonton dan memberikan dukungan kepada skuat Garuda.

Petugas di ticket box Pintu XI GBK mengatakan, sejak jam delapan pagi, antrean tiket sudah mengular. Banyaknya penonton membuat petugas menutup ticket box sebelum jam dua siang. Padahal kata dia, pertandingan wheelchair basket masih akan berlangsung sampai pukul sembilan malam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement