Kamis 15 Nov 2018 00:11 WIB

Empat Cabor tidak Jadi Dipertandingkan di PON 2020

Ini diungkapkan Sekum KONI Papua Timothius Kagoya, saat menerima rombongan KONI DKI.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Ketua KONI DKI Djamhuron P Wibowo (kiri) bertukar cendera mata dengan Sekum KONI Papua Timothius Kogoya.
Foto: Humas KONI DKI
Ketua KONI DKI Djamhuron P Wibowo (kiri) bertukar cendera mata dengan Sekum KONI Papua Timothius Kogoya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak empat cabang olahraga dipastikan tidak akan dipertandingan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua. Ini diungkapkan Sekum KONI Papua Timothius Kagoya, saat menerima rombongan KONI DKI Jakarta.

Empat cabor yang dibatalkan yakni arung jeram, korfball, handball, dan boling. Semula panjat tebing juga masuk cabor yang akan dicoret. Namun kini ada perkembangan lain untuk cabang panjat tebing kemungkinan bisa digelar. 

"Untuk panjat tebing masih kami pertimbangkan untuk digelar karena ini cabang banyak digemari anak anak muda," ujar Kagoya, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (14/11).

Guna memastikan kesiapan Papua sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 2020, rombongan KONI (Komite Olahraga) DKI Jakarta yang dipimpin Ketua Umum Djamhuron Putranto Wibowo telah mengunjungi Bumi Cendrawasih pada Senin (5/11). Mereka diterima jajaran pengurus KONI Papua di Jayapura.

"Adapun maksud kedatangan kami ke Papua untuk memastikan seberapa jauh kesiapan Papua sebagai tuan rumah PON pada tahun 2020 nanti," ujar Djamhuron saat memaparkan hasil kunjungannya pada rapat pengurus KONI DKI di Gedung KONI DKI Jalan Letjen Soeprapto Kav 3, Cempaka Putih, Rabu.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan diterima oleh Sekum KONI Papua Timothius Kagoya beserta jajarannya. Selain itu,lanjut Djamhuron pihaknya juga ingin mendapat kepastian soal cabang olahraga yang akan digelar di PON 2020 nanti. "Kami juga melihat venue venue sebagai tempat pertandingan baik di  Jayapura maupun Merauke," ujarnya.

Kagoya yang mewakili Ketua KONI Papua Lukas Enembe yang tengah melakukan kunjungan kerja di luar Papua, seperti dituturkan Djamhuron, sangat senang mendapat kunjungan dari KONI DKI.  Sebelumnya KONI Jawa Timur dan Bali juga sudah datang ke Papua. Namun kunjungan KONI DKI dinilai istimewa bagi Papua.

Sesuai dengan SK 72 dari KONI Pusat, ada 50 cabor olahraga yang dipertandingkan di PON Papua. Namun Papua mengaku keberatan karena terlalu banyak. "Tadinya Papua hanya sanggup menggelar 30 cabor saja. Setelah dimusyawarahkan dengan Gubernur Lukas Enembe maka diputuskan ada 45 cabor saja," jelas Djamhuron, mengutip Kagoya.

Menyangkut masalah keamanan Kagoya menjamin Papua dalam keadaan aman. Dikatakan ada lima klaster penyelenggara PON yakni Jayapura, Timika, Wamena, Biak dan Merauke. Untuk penyelenggaraan PON ada dua alternatif, yakni mulai 9 September 2020 atau 20 Oktober 2020. 

 

Teks foto: Ketua KONI DKI Djamhuron P Wibowo (kiri) saling bertukar cindera mata dengan Sekum KONI Papua Timothius Kogoya (Humas KONI DKI)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement