Kamis 13 Dec 2018 22:22 WIB

WTA Tingkatkan Perlindungan Bagi Petenis Usai Melahirkan

Petenis tersebut tidak akan menghadapi petenis unggulan di babak awal.

Serena Williams
Foto: Instagram
Serena Williams

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mulai musim kompetisi 2019, petenis yang usai melahirkan maupun mengalami cedera akan mendapatkan proteksi peringkat WTA. Seperti dikutip dari bbc.com, Kamis (13/12), pemain yang sudah melahirkan dan cedera diperbolehkan menggunakan peringkat terakhir untuk mengikuti sebanyak 12 turnamen selama tiga tahun.

WTA juga menjamin bahwa petenis tersebut tidak akan menghadapi petenis unggulan di babak awal. Tapi ada hal-hal yang harus dipenuhi, yaitu si petenis harus kembali berlaga dalam waktu mininal dua tahun setelah melahirkan. Pada tahun berikutnya, si petenis bisa mengikuti delapan event dengan peringkat yang telah diproteksi, yaitu peringkat saat berhenti bertanding.

Hal yang sama juga berlaku bagi petenis yang sudah lama tidak bertanding karena mengalami cedera. Namun tidak perlindungan dari pertemuan dengan unggulan pada babak awal. Aturan tersebut membuat pihak panitia turnamen bisa memastikan bahwa petenis terbaik tidak langsung bertemu unggulan dan sebaliknya akan berhadapan dengan petenis dengan peringkat lebih rendah.

Serena Williams kembali ke arena pada Februari 2018 setelah melahirkan pada 2017 dan tidak diunggulkan di Prancis Terbuka, turnamen grand slam pertama yang diikutinya setelah melahirkan. Tapi ia ditempatkan di unggulan ke-25 di Wimbledon, meski berada di luar peringkat 32 besar.

Aturan WTA berubah setelah organisasi tenis putri tersebut mendengarkan pendapat para pemain sebelumnya. Petenis nomor satu dunia Simona Halep dan juara grand slam lima kali Maria Sharapova menyatakan dukungan terhadap Williams.

Pihak WTA juga memberikan penjelasan soal aturan yang membuat Williams bisa mengenakan pakaian warna hitam ketat, yang menarik banyak perhatian di Prancis Terbuka 2018. Williams beralasan bahwa ia mempersembahkan pakaian tersebut untuk menghormati ibunya dan pakaian tersebut membuatnya merasa seperti "ratu dari Wakanda", seperti yang terdapat dalam film Black Panther.

"Legging dan celana pendek ketat sampai tengah sebatas paha bisa dipakai, dengan atau tanpa rok atau dress," demikian bunyi aturan tersebut.

Tapi Williams dipastikan tidak akan bisa menggunakan pakaian tersebut di Roland Garros tahun depan, jika presiden Federasi Tenis Prancis, Bernard Giudicelli  menerapkan aturannya. Giudicelli berjanji akan menerapkan aturan lebih ketat soal pakaian dan mengatakan bahwa pakaian seperti yang digunakan Williams tidak diperkenankan di Prancis Terbuka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement