Sabtu 26 Jan 2019 20:39 WIB

Momota Yakin Rebut Gelar karena Didukung Penonton Istora

Momota akan menghadapi tunggal putra lain Denmark, Anders Antonsen, pada laga final.

Pemain Jepang Kento Momota (kanan) berfoto bersama pemain Indonesia Liliyana Natsir (tengah) dan pemain Korea Selatan Lee Yong Dae (kiri)
Foto: BWF
Pemain Jepang Kento Momota (kanan) berfoto bersama pemain Indonesia Liliyana Natsir (tengah) dan pemain Korea Selatan Lee Yong Dae (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet bulu tangkis tunggal putra Jepang Kento Momota optimistis merebut gelar juara turnamen Indonesia Masters 2019. Ini karena ia merasa mendapatkan dukungan dari para penonton di Stadion Istora Senayan, Jakarta, pada laga semifinal, Sabtu (26/1).

"Semua lawan di sini adalah pemain-pemain bagus, tapi saya senang karena masuk final. Saya mendapatkan dukungan tadi dan penonton yang memanggil-manggil nama saya," kata Momota selepas pertandingan di Istora, Sabtu.

Momota melaju ke putaran final turnamen tingkat Super 500 itu setelah menang atas tunggal putra Denmark Viktor Axelsen 21-15, 21-4 selama 30 menit permainan. Kemenangan itu menambah kedudukan Kento atas Viktor menjadi 10-1. "Pertandingan gim kedua bukan berarti saya menang mudah. Saya diuntungkan karena angin di lapangan kencang," kata pemain peringkat satu dunia itu.

Momota mengaku tidak terlalu memperhatikan perbedaan turnamen Indonesia Masters dengan Indonesia Terbuka sebagai bagian dari rangkaian turnamen Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). "Di Malaysia pekan lalu, saya bermain tak bagus. Hasil hari ini jadi motivasi bagi saya tampil lebih baik. Saya senang karena para penonton di sini memberi semangat saya untuk menang. Saya harap mendapatkan dukungan dari para penonton di sini, besok," kata pemain berusia 24 tahun itu.

Momota akan menghadapi tunggal putra lain Denmark Anders Antonsen pada laga final turnamen berhadiah total 350 ribu dolar AS itu pada Ahad (27/1). "Pertandingan saya dengan Antonsen selalu berlangsung ketat. Dia sedang dalam kondisi terbaiknya. Saya akan berusaha untuk tidak terserang dan terbawa pola permainannya," kata peraih gelar juara Indonesia Terbuka 2015 dan 2018 itu.

Terkait perebutan poin kualifikasi Olimpiade Tokyo Jepang 2020, atlet Negeri Matahari Terbit itu mengaku berusaha mempertahankan posisinya sebagai peringkat satu dunia. "Saya berusaha untuk menang pada setiap pertandingan dan tidak cedera karena itu adalah hal paling berbahaya bagi atlet," kata Momota.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement