REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pebasket veteran Amar'e Stoudemire ingin kembali setelah tiga tahun meninggalkan gemerlapnya kompetisi NBA. Pebasket berusia 36 tahun ini mengatakan bahwa ia dapat membawa kepemimpinan yang dibutuhkan untuk tim-tim NBA yang dihuni pemain muda.
Mantan bintang Phoenix Suns ini mengatakan dalam sebuah wawancara dengan MSG, Rabu (10/7) bahwa pengunduran dirinya dari NBA pada 2016 bukanlah salam perpisahan. "Aku tidak melepaskan diriku terlalu jauh dari bola basket," katanya.
Setelah meninggalkan NBA, Stoudemire menandatangani kontrak dengan Hapoel Jerusalem, tim di Liga Primer Bola Basket Israel. Ia bermain satu musim di sana sebelum pensiun lagi.
Tapi, Stoudemire kembali ke lapangan pada musim gugur lalu bersama Hapoel. Ia memenangkan gelar Pemain Terbaik Bulanan pada April.
Pria berdarah Israel ini sudah berlatih mempersiapkan diri untuk mewujudkan ambisinya itu. Menurut sang bigman, latihannya berjalan dengan baik. "Saya sudah berlatih sepanjang musim panas, menjaga kondisi tubuh saya. Tubuh saya terasa luar biasa. Jadi kita akan lihat apakah peluang itu menjadi kenyataan," kata dia.
Stoudemire mengatakan, berat badannya turun ke 235 pound (106 kg), cukup ideal untuk seorang bigan. Dia juga membanggakan 16 tahun pengalamannya di NBA sebagai sesuatu yang bisa memiliki efek positif.
"Kepemimpinan veteran berjalan baik dari tim play-off menjadi tim yang bersaing di kejuaraan. Dari sudut pandang itu, saya punya banyak hal untuk ditawarkan," kata dia.
Dalam musim terakhirnya di NBA pada 2015-16, Stoudemire rata-rata mencatatkan 5,8 poin dan 4,3 rebound per gim, dengan akurasi 56,6 persen dari lapangan. Dia rata-rata 14,7 menit permainan, hampir 15 menit permainan dia menyebutkan tim bisa menggunakannya untuk musim depan. Tapi Stoudemire menegaskan dia terbuka untuk apa pun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
