Senin 02 Sep 2019 21:21 WIB

Lukaku: Pelecehan Rasial di Sepak Bola Bentuk Kemunduran

Lukaku menjadi korban pelecehan rasial saat Inter melawan Cagliari.

Romelu Lukaku
Foto: EPA-EFE/MATTEO BAZZI
Romelu Lukaku

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Romelu Lukaku meminta federasi sepakbola di seluruh dunia bersikap tegas terhadap kasus-kasus diskriminasi dan rasial. Striker anyar Inter Milan itu menilai, kasus pelecehan rasial adalah sebuah bentuk kemunduran.

Lukaku yang baru merumput di kompetisi Serie A Italia pada musim ini, menjadi korban pelecehan rasial. Hal itu terjadi kala Inter menghadapi Cagliari pada di Sardegna Arena, Senin (2/9) dini hari WIB. Lukaku yang mencetak gol kemenangan untuk Inter, mendapatkan pelecehan rasial dalam bentuk nyanyian yang dilakukan oleh pendukung tuan rumah.

Baca Juga

"Banyak pemain di bulan lalu mendapatkan pelecehan ras termasuk saya. Sepak bola adalah permainan yang bisa dinikmati oleh semua orang dan kami tidak boleh menerima segala bentuk diskriminasi yang akan memalukan permainan," tulis Lukaku dalam akun instagramnya, seperti dikutip dari Football Italia.

"Saya harap federasi sepakbola di seluruh dunia bereaksi keras terhadap semua kasus diskriminasi!!," tegasnya.

Lukaku melanjutkan, platform media sosial baik itu Twitter, Instagram dan Facebook, perlu bekerja sama lebih erat dengan klub-klub sepak bola. Sebab menurutnya, sampai saat ini masih banyak komentar-komentar bernada rasial di media sosial.

"Kami sudah mengatakannya selama bertahun-tahun, namun sampai saat ini masih belum ada aksi nyata," ucapnya.

"Saudara-saudara saat ini kita sudah berada di tahun 2019, alih-alih maju, namun kami merasa justru kemunduran yang terjadi. Saya pikir sebagai pemain kami perlu (bersatu) dan membuat pernyataan tentang masalah ini. Hal ini untuk jaga agar sepakbola bersih dan menyenangkan untuk semua orang," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement