REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Bek tengah Juventus Matthijs de Ligt mengaku tidak senang dengan performanya bersama Juventus awal musim 2019/2020. Ia pun masih berusaha beradaptasi dengan sepak bola Italia demi mengembalikan kiprah terbaiknya.
De Ligt resmi bergabung ke Juventus dari Ajax Amsterdam pada musim panas kemarin dengan mahar 75 juta euro. Kini, De Ligt menjelaskan superiornya kian merosot ketika berseragam i Bianconeri.
"Di Ajax saya merasa tak terkalahkan, namun ini berbeda. Tapi saya pikir itu normal karena semuanya baru bagi saya. Saya akan terus maju dan tidak khawatir," ujar De Ligt dilansir ESPN, Rabu (16/10).
Bek berusia 20 tahun yang sukses menyabet gelar Golden Boy tahun lalu itu memang diprediksi bakal menjadi bek tengah masa depan timnas Belanda dan juga dunia. Sebab, dengan usianya yang tergolong muda, De Ligt berhasil menjabat sebagai kapten Ajax.
Tak hanya itu, De Ligt juga sukses mempersembahkan trofi Eredivise Belanda musim 2018/2019 dan melangkah ke semifinal Liga Champions musim lalu dengan penampilan gemilang.
Akan tetapi, De Ligt menyadari bahwa kualitasnya terus menurun. Ia belum mampu memberikan kontribusi terbaik untuk Si Nyonya Tua. "Saya tidak tahu mengapa saya tidak bermain sebaik yang saya inginkan. Yang bisa saya lakukan adalah terus bekerja, melakukan yang terbaik, dan mencoba belajar dari rekan satu tim saya. Ini karena saya yakin semuanya akan berjalan baik dan musim ini akan positif," sambung dia.
Sebelumnya, beredar rumor apabila pelatih Juventus Maurizio Sarri meminta sang pemain untuk menerapkan diet rendah karbohidrat kepada De Ligt. Tujuannya adalah agar berat badannya turun. Namun, De Ligt membantah isu tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
