Ahad 27 Oct 2019 19:21 WIB

Aep Saepudin Juara Baru Kelas Bulu One Pride

Aep Saepudin berhasil merebut sabuk juara kelas bulu dari Hafid Nur Maradi.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Aep Saepudin memegang sabuk juara kelas bulu One Pride.
Foto: Dok One Pride
Aep Saepudin memegang sabuk juara kelas bulu One Pride.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aep Saepudin berhasil keluar sebagai juara baru kelas bulu. Dalam ajang MMA terbesar di Indonesia One Pride Pro Never Quit. Pada Fight Night 33  yang berlangsung Sabtu (26/10) malam, Aep Saepudin berhasil merebut sabuk juara kelas bulu dari Hafid Nur Maradi dengan kemenangan KO di ronde pertama. 

Pada awal pertandingan, petarung asal Purwakarta ini bermain taktis dan mengantisipasi usaha Hafid membawa permainan ke bawah. Setelah mematahkan permainan Hafid, Aep pun meningkatkan tempo permainan dengan pukulan dan tendangannya, sampai pukulan hook kanannya mengenai rahang Hafid dan mengkanvaskan The Avatar pada 1:48 di ronde pertama. Pukulan keras Aep juga merupakan the best KO pada FN 33.

Perjalanan Aep untuk mendapatkan sabuk juara bisa dibilang cukup panjang dan berat. Setelah tiga tahun menjalani karier MMA-nya di One Pride kini ia sukses menjadi juara nasional MMA kelas bulu.

Ape mengaku tidak ada niat untuk menang buru-buru. Ia mengatakan, hanya bermain sesuai dengan latihan. Ia bersyukur latihan keras tersebut membuahkan hasil. Aep juga mengaku sangat menghormati Hafid sebagai juara yang sangat rendah hati. "Hafid juga orang yang tangguh dan ulet makanya dia sampai jadi juara. Maka dari itu saya berlatih jauh lebih ulet dan kuat dari Hafid, Alhamdulillah saya bersama tim berhasil.” kata Aep dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Ahad (27/10).

Di partai Celebrity Fight, aktor Randy Pangalila mengulangi kesuksesan debutnya dengan kemenangan TKO atas lawannya yang juga seorang selebriti yaitu Adhi Pawitra. Randy menguasai permainan sejak awal. Ia memberikan tendangan-tendangan ke arah kaki Adhi dan tidak memberi banyak kesempatan kepada Adhi untuk membuka jarak. Tendangan-tendangan Randy pun semakin mengganggu sampai Adhi tidak sanggup berdiri dan mengakui keunggulan “The Punk” dengan TKO pada menit 3:49 pada ronde pertama. 

Randy mengungkapkan, persiapan pertarungan kali ini berkali-kali lebih berat dari biasanya. Ia mengaku setiap hari 'disiksa' oleh pelatihnya selama sstu bulan penuh tanpa libur. Itu ia jalani karena tidak mau meremehkan lawan. "Saya tahu Adhi Pawitra mempunyai kemampuan bermain bawah yang tidak bisa diremehkan. Sebenarnya saya sebelum bertarung sudah banyak cedera. Sampai lima  menit sebelum naik oktagon kaki saya cedera dan segera dibantu oleh tim medis. Saya sangat menghormati Adhi, karena meskipun laga diundur tapi kami berdua tetap lanjut untuk bertarung," kata Randy.

Atas kemenangannya ini, Randy juga mendapatkan sabuk biru Brazilian Jiu Jitsu kenaikan tingkat dari sang pelatih Max Metino. Kenaikan sabuk ini akhirnya dia dapatkan setelah ia memulai Brazilian Jiu Jitsu sejak 2013.

“Saya juga mau berterima kasih kepada One Pride karena One Pride adalah acara olahraga yang favorit di Indonesia. One Pride sudah memberikan tempat untuk saya berkontribusi sebagai fighter di acara ini,” kata Randy.

Ketua umum Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI) Ardiansyah Bakrie mengungkapkan pertarungan malam itu berjalan seru. Ia mengatakan, tebakannya untuk Celebrity Fight benar, namun keliru dalam perebutan sabuk. Ia mengira Hafid akan melakukan kuncian, tapi Aep dua kali tidak bisa dijatuhkan.

"Aep berhasil TKO bikin kita bangga apalagi melihat perjalanan Aep yang cukup panjang. Ini jadi hal yang patut dicontoh, Aep tidak pernah menyerah di satu fight sekalipun. Untuk para fighter terutama atlet-atlet MMA di Indonesia terus bekerja keras jangan mudah menyerah," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement