Ahad 03 Nov 2019 00:06 WIB

Keluarga Sedang Nonton Bareng Saat Afridza Kecelakaan

Pembalap Indonesia Afridza Munandar meninggal dalam kecelakaan di Sepang, Malaysia.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Seorang anggota keluarga memandang foto pembalap Afridza Munandar di rumah duka di Perum Tamansari, Kelurahan Karsamenak, Kawalu, Tasikmalaya, Sabtu (2/11). Afridza terlibat kecelakaan dan meninggal dunia pada balapan Asia Talent Cup, di Malaysia.
Foto: REPUBLIKA/Bayu Adji P
Seorang anggota keluarga memandang foto pembalap Afridza Munandar di rumah duka di Perum Tamansari, Kelurahan Karsamenak, Kawalu, Tasikmalaya, Sabtu (2/11). Afridza terlibat kecelakaan dan meninggal dunia pada balapan Asia Talent Cup, di Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kepergian pembalap muda Indonesia Afridza Munandar dalam ajang Asia Talent Cup di Sirkuit Sepang, Malaysia, mengejutkan keluarganya di Kota Tasikmalaya. Acara di rumah nenek Afridza yang semula disiapkan untuk menonton bareng, melihat kelihaian pembalap berusia 20 tahun itu berlaga di layar kaca, justru berujung kesedihan dengan kabar duka yang datang.

Paman Afridza, Rally Topasandi (38 tahun) mengatakan, sejak Sabtu (2/10) sore, seluruh keluarga dan kerabat berkumpul di rumah nenek Afridza untuk nonton bareng. Ketika balapan dimulai, semua mata di rumah yang terletak di Perum Tamansari Indah, Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, itu tertuju ke layar kaca.

"Jalan start belum sampai 3/4 putaran tiba-tiba red flag. Balapan dihentikan karena Afridza crash di tikungan 10. Tapi kamera masih tertuju pada rombongan," kata dia di Kota Tasikmalaya, Sabtu malam.

Pihak keluarga dan kerabat yang khawatir langsung mencari informasi melalui internet. Dari laman Youtube yang menampilkan siaran langsung balapan Asia Talent Cup, terdapat running text bahwa balapan dihentikan akibat kecelakaan Afridzal.

Di dalam video siaran itu, hanya terlihat satu buah ambulans dan satu helikopter. Sementara motor nomor 4 yang ditunggangi Afridza dan orang yang mengendarainya tak tampak.

Tak lama setelah itu, lanjut Rally, muncul kembali running text yang menyatakan bahwa orang yang dibawa helikopter tersebut adalah Afridza. "Di situ kami mulai berdoa. Support dari jauh dan mencari informasi bagaimana keadaannya," kata dia.

Berselang beberapa saat, pihak keluarga mendapat telepon dari manajemen Honda, tempat Afridza bernaung. Melalui sambungan telepon, diketahui bahwa lelaki 20 tahun itu sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.

Tak lama, keluarga kembali mendapat telepon dari manajemen. Disampaikan bahwa Afridza meninggal sudah meninggal.

"Begitu datang ke rumah sakit audah meninggal. Sekitar 18.30 WIB kita dapat telepon itu," kata dia.

Menurut dia, ketika mandapat kabar itu pihak keluarga masih sempat tak percaya. Keluarga," kata Rally, masih mencari-cari informasi lainnya.

"Kita coba buka situs MotoGP, karena balapan itu di bawah naungannya. Di sana sudah ada rilis Afridza sudah meninggal. Di situ kami ikhlas, ridho, dengan kepergiannya," kata dia sambil berusaha tak meneteskan air mata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement