Sabtu 23 Nov 2019 11:34 WIB

Polisi Terima Laporan Video Pemukulan Suporter Indonesia

Video pemukulan suporter Indonesia di Malaysia viral di media sosial.

Stadium Bukit Jalil, Malaysia, diduga menjadi tempat pemukulan suporter bola Indonesia.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Stadium Bukit Jalil, Malaysia, diduga menjadi tempat pemukulan suporter bola Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Direktur Departemen Investigasi Kriminal Polisi Diraja Malaysia (PDRM) telah menerima laporan video pemukulan suporter Indonesia, yang diduga dilakukan suporter Malaysia. Video diduga disebar untuk memperburuk hubungan Indonesia Malaysia.

“Video berdurasi 48 menit tersebut telah viral di media sosial diduga berkaitan sepak bola Indonesia melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil,” ujar Direktur Departemen Investigasi Kriminal Polisi Diraja Malaysia (PDRM) Komisioner Polisi Dato’ Huzir Bin Mohamed di Kuala Lumpur, Sabtu (23/11).

Baca Juga

Huzir mengatakan pihaknya telah menerima satu laporan polisi agar kesahihan video tersebut diselidiki. Diberitahukan bahwa satu penyelidikan sedang dijalankan berdasarkan pasal 500 KUHP dan pasal 233 Akta Komunikasi dan Multimedia 1998.

“Berdasarkan penyelidikan awal PDRM percaya bahwa insiden tersebut tidak terjadi di Stadion Bukit Jalil,” katanya.

Dia mengatakan penyebaran video tersebut dipercayai dibuat untuk memburukkan reputasi Malaysia. Serta berdampak pada hubungan baik Indonesia dan Malaysia.

Selain itu penyebaran video tersebut mempunyai agenda untuk membahayakan keselamatan masyarakat Malaysia di Indonesia.

Karena itu PDRM bekerjasama dengan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia sedang melaksanakan penyelidikan terperinci berkenaan video tersebut. PDRM meminta individu yang menjadi korban agar tampil membuat laporan ke polisi.

“Siapa saja orang yang menjadi saksi atau mempunyai informasi terkait insiden tersebut agar tampil membantu penyelidikan,” katanya.

Dia meminta masyarakat tidak menyebarkan video tersebut yang bisa menimbulkan kemarahan di Malaysia maupun Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement