Senin 25 Nov 2019 17:50 WIB

Fan Sepak Bola Jatim Tuntut Pembebasan Rekannya di Malaysia

Para pengunjuk rasa kecewa dengan perlakuan pemerintah dan suporter Malaysia.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Endro Yuwanto
Ratusan supporter sepakbola yang merupakan gabungan dari pendukung Persebaya Surabaya, Bonek Mania, pendukung Deltras Sidoarjo, Delta Mania, pendukung Persela Lamongan, LA Mania, hingga pendukung Madura United, K-Conk Mania menggelar aksi di depan Kantor PSSI Jatim, Senin (25/11). Mereka menuntut pembebasan salah satu supporter Indonesia yang ditahan di Malaysia
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Ratusan supporter sepakbola yang merupakan gabungan dari pendukung Persebaya Surabaya, Bonek Mania, pendukung Deltras Sidoarjo, Delta Mania, pendukung Persela Lamongan, LA Mania, hingga pendukung Madura United, K-Conk Mania menggelar aksi di depan Kantor PSSI Jatim, Senin (25/11). Mereka menuntut pembebasan salah satu supporter Indonesia yang ditahan di Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ratusan suporter sepak bola yang merupakan gabungan dari pendukung Persebaya Surabaya (Bonek Mania), pendukung Deltras Sidoarjo (Delta Mania), pendukung Persela Lamongan (LA Mania), hingga pendukung Madura United (K-Conk) Mania menggelar aksi di depan Kantor PSSI Jawa Timur (Jatim), Senin (25/11). Mereka menuntut pembebasan salah satu suporter Indonesia yang ditahan di Malaysia.

"Massa aksi ada yang dari Bangkalan, Lamongan, Mojokerto. Sebagai tuan rumah, Bonek juga pastinya datang," ujar koordinator aksi, Tulus Budi.

Tulus yang mewakili massa aksi menegaskan, mereka kecewa dengan perlakuan pemerintah dan suporter Malaysia terhadap suporter Indonesia. Tulus merasa, para suporter Indonesia dipelakukan buruk dan tidak adil saat timnas Indonesia dijamu timnas Malaysia pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, pada Selasa (19/11).

"Ada beberapa yang mengalami luka pukulan, segala macam, ada yang sampai barang-barangnya diambil. Kemudian ada juga yang ditahan karena dianggap mengancam keamanan nasional Malaysia," ujar Tulus.

Aksi ini, lanjut Tulus, bertujuan untuk mendorong PSSI Jatim agar aktif menyampaikan ke PSSI pusat, guna mendesak Pemerintah Malaysia membebaskan suporter Indonesia yang ditahan. Tulus juga meminta Menpora RI turun tangan dalam penyelesaian masalah ini. "Kami harap ke depannya federasi lebih aktif dalam melindungi suporter bola karena apapun, salah atau benar, aktif dulu," kata dia.

Direktur Kompetisi dan Ahli Status Pemain pada PSSI Jatim Arif Saifudin memastikan akan menampung aspirasi elemen suporter yang melakukan aksi. Dia pun menyatakan, aspirasi yang telah diterima akan segera diteruskan ke PSSI pusat. "Asprov PSSI Jatim akan menyambungkan aspirasi ini ke Jakarta," ujar Arif.

Arif juga menegaskan, surat aspirasi elemen suporter akan dilayangkan secara resmi oleh PSSI Jatim. Ia menjamin pengiriman aspirasi dilakukan sesegera mungkin.

Terkait adanya informasi satu suporter Indonesia yang masih ditahan di Malaysia, Arif tidak menampiknya. Ia juga mengamini aspirasi agar suporter tersebut segera dibebaskan. "Langsung hari ini (aspirasi suporter) kami sampaikan. Makanya nanti (aspirasinya) kami (PSSI Jatim) akan buat bersifat resmi terkait usulan teman-teman (suporter)," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement