Sabtu 23 Nov 2019 21:27 WIB

Kejuaraan Berkuda Equinara Pulomas 2019 Digelar di Jakarta

Kejuaraan ini dijadikan ajang pertemuan atlet berkuda nasional.

Para peraih podium pada lomba berkuda yang diselenggarakan Sabtu (23/11)
Foto: Dok. Ist
Para peraih podium pada lomba berkuda yang diselenggarakan Sabtu (23/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejuaraan berkuda Equinara Pulomas 2019 bakal berlangsung hingga Ahad (24/11). Sebanyak 407 peserta dan 120 kuda dari berbagai stable yang ada di Pulau Jawa. Ada 12 kelas dressage atau tunggang serasi yang dilombakan dan hadiah total yang diperebutkan mencapai ratusan juta rupiah.

"Total sekitar 40 kelas kami pertandingkan. Tujuan event ini untuk spread knowledge about the equestrian sport sambil provide mroe competitions in equestrian sport (olympic sport ya) to make it more sustainable," kata Event Secretary, Saskya, di Jakarta, Sabtu (23/11).

Dia menjelaskan, Equinara Pulomas 2019 merupakan kejuaraan yang dulunya Menpora Cup. Kejuaraan ini juga dijadikan ajang pertemuan atlet berkuda nasional seperti Ferry Sutoyo, Adri Sutoyo, Marco Wowiling, Dirga Wira Ramadan Sahputra, dan Yanyan Hadiansah.

"Ke depan event ini akan melibatkan atlet-atlet dari luar negeri. Apalagi kejuaraan di sini berlangsung hampir tiap bulan," ujarnya.

"Event di JIEPP dilaksanakan hampir setiap bulan di calendar year. Bisa ikut @equinara on instagram for more information tentang kapan event akan diadakan. Bulan depan akan ada horse show Dec 13-15th, 2019," tambahnya.

Atlet berkuda muda Indonesia, Claresta Amantha mendapatkan modal berharga sebelum turun pada kejuaraan internasional di Ipoh Malaysia, akhir November setelah tampil apik di kejuaraan Equinara Pulomas 2019.

Pada kejuaraan yang berlangsung di Equestarian Park Pulo Gadung Jakarta Timur itu, atlet berusia 15 tahun ini mampu menjadi yang terbaik kedua dan ketiga pada dua kelas tunggang serasi (preeliminary junior) yang diikutinya.

Hasil di lokasi kejuaraan yang dulunya untuk Asian Games 2018 itu, atlet asal Sumatera Barat itu mengaku tidak seberapa puas karena persiapan yang dilakukan sebelum kejuaraan cukup matang.

"Saya sempat kehilangan fokus saat mengendalikan Amanda (nama kuda). Jadi saya banyak kehilangan poin yang cukup penting," kata Claresta Amantha.

Dampak dari kurang fokus tersebut, Claresta harus kehilangan posisi pertama yang diincarnya. Untuk posisi pertama direbut oleh atlet dari Pandesa Riding School, Gwennia Wibisono.

Claresta Amantha bisa dikatakan sebagai salah satu atlet muda potensial Indonesia. Beberapa prestasi sudah ditorehkan termasuk saat berlaga di Malaysia Exchange Program.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement