Kamis 19 Dec 2019 02:03 WIB

Bepe, Ikon Pesepak Bola Nasional yang Patut Dicontoh

Bambang Pamungkas menutup karier sebagai pesepak bola profesional di usia 39 tahun.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Striker Persija Jakarta Bambang Pamungkas  berfoto bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga kiri), CEO Persija Jakarta Ferry Paulus (kedua kiri) dan tokoh nasional Dahlan Iskan (kedua kanan) usai laga terakhirnya bersama Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (17/12).
Foto: M Risyal Hidayat/Antara
Striker Persija Jakarta Bambang Pamungkas berfoto bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga kiri), CEO Persija Jakarta Ferry Paulus (kedua kiri) dan tokoh nasional Dahlan Iskan (kedua kanan) usai laga terakhirnya bersama Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda hidup Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, resmi menggantung sepatu usai menjalani laga terakhirnya bersama Macan Kemayoran saat melawan Persebaya Surabaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (17/12) WIB. Pemain yang akrab disapa Bepe itu menutup karier sebagai pesepak bola profesional di usia 39 tahun.

Pada laga pamungkasnya, Bepe disambut oleh the Jakmania dengan membentangkan spanduk bergambar nomor punggung 20 miliknya saat memasuki lapangan di menit ke-75. Pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali mengatakan, Bambang Pamungkas adalah role model sepak bola Indonesia. Menurutnya, dalam berbagai perspektif Bepe merupakan pemain yang komplet.

"Kemampuan bagus, disiplin, tingkat pendidikan juga bagus. Ditunjang kemampuannya dalam manajemen diri sebagai pesepak bola profesional. Ikon yang patut dicontoh pesepak bola profesional di Indonesia," kata Akmal kepada Republika.co.id, Rabu (18/12). "Prestasinya juga terbilang bagus. Ia pernah mengantarkan Persija dua kali juara, top skorer, pemain terbaik. Saat main di luar negeri (Malaysia) prestasinya juga mentereng. Juara tiga kompetisi sekaligus dalam setahun, top skorer dan pemain asing terbaik."

Bepe memulai karier profesionalnya bersama Persija pada tahun 1999/2000. Dia berhasil menjaringkan 24 gol dan menjadi top skorer pada musim pertamanya di Liga Indonesia, walaupun saat itu Persija gagal melaju ke babak akhir. Saat musim tersebut berakhir, Bepe bergabung dengan tim Divisi III Belanda, EHC Norad. Namun, karena kesulitan beradaptasi dengan cuaca di sana, Bepe pun dipulangkan kembali ke Persija. Hingga pada 2005 Bambang menandatangani kontrak dengan Selangor FC.

Kurang dari tiga tahun bersama Selangor FA, Bepe berhasil menyarangkan sebanyak 42 gol. Bahkan di tahun pertamanya, ia menjadi pencetak gol terbanyak Liga Malaysia dengan 22 gol. Pada musim 2007 ia kembali memperkuat Persija di Liga Indonesia. Lima tahun berselang, Bepe menandatangani kontrak berdurasi satu tahun dengan Pelita Bandung Raya pada 9 Desember 2013. Saat debutnya melawan Persija pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2014, Bepe berhasil mencetak dua gol ke gawang Persija. Laga tersebut berakhir dengan hasil imbang 2-2.

Setelah kontraknya dengan Pelita Bandung Raya selesai, pemain Bepe kembali ke Persija Jakarta hingga ia memutuskan untuk menutup karier profesionalnya bersama klub kebanggaannya tersebut setelah 20 tahun berkarier di dunia sepak bola. Sejak 1999, pemain bernomor punggung 20 itu telah menyarangkan 200 gol sepanjang kariernya bersama Macan Kemayoran.

Selain dengan klub, Bepe juga berhasil menorehkan prestasinya di tim nasional Indonesia. Kendati demikian, saat itu timnas Indonesia selalu gagal juara.

"Di Timnas, ia merasa sebagai generasi gagal karena tidak mampu mengantarkan juara. Hanya tiga kali runner-up Piala AFF dan top skorer 2002. Prestasi yang saat ini bisa dibilang hanya bisa didekati Boaz Solossa," kata Akmal.

Bepe memulai debut di timnas senior Indonesia pada Juni 1999. Kala itu, Bepe Pamungkas berusia 18 tahun. Laga perdana Bepe adalah pertandingan persahabatan melawan Estonia. Pertandingan tersebut diselenggarakan di Municipal Stadium Valga, Estonia, dan berakhir skor imbang 2-2. Satu di antara dua gol Indonesia kala itu diciptakan oleh Bepe.

Pada tahun 2002, Bambang Pamungkas menjadi top skoeer pada ajang Tiger Cup (Piala AFF) yang diselenggarkan di Jakarta. Hingga pada tahun 2012, Bambang Pamungkas melakoni pertandingan terakhirnya bersama timnas Indonesia di ajang Piala AFF.

AFC mencatat, Bambang Pamungkas sudah 85 kali memperkuat tim nasional Indonesia dengan torehan 37 gol. Jumlah gol itu membuatnya menjadi penyerang tersubur timnas Indonesia sampai saat ini.

Selain itu, Bepe juga meraih prestasi sepanjang membela timnas Indonesia baik di timnas junior maupun senior. Di antaranya, juara quadrangular turnament Malaysia 1999, medali perunggu SEA Games Brunei Darussalam 1999, runner-up Tiger Cup Jakarta 2002, runner-up Merdeka Games Malaysia 2006, runner-up Merdeka Games Myanmar 2006, juara Piala Kemerdekaan Jakarta 2009, dan runner-up Piala AFF Jakarta 2010.

"Dari Bambang kita bisa banyak belajar. Mulai dari sikapnya yang tak tinggi hati ketika dipuji, dan tak rendah diri ketika dimaki dan dibully. Pesepak bola yang cerdas. Mampu menempatkan diri dengan baik. Ia ikon sepak bola Indonesia saat ini yang belum ada gantinya," kata Akmal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement